DILANDASI keprihatinan akibat pandemi covid-19, aktivis sekaligus tokoh perempuan Tangerang Selatan Lista Hurustiati tergerak hatinya mendorong kaum perempuan yang terdampak secara ekonomi untuk bangkit dari keterpurukan.
Pada awal masa pandemi, ia melihat banyak UMKM-UMKM yang dikelola para perempuan kesulitan memasarkan produknya.
Maka ia berinisiatif membantu mereka dengan membuka gerai guna menampung produk usaha mereka dengan nama Gerai Lengkong yang terletak di Ruko Golden Square, Ciater, Serpong, Tangsel.
Dari hanya 10 UMKM yang bergabung, kini berkebambang menjadi 152 UMKM di Gerai Lengkong tersebut.
"Saya berharap kaum perempuan yang terbanyak berusaha melalui UMKM yang kami bina ini kelak terus produktif sehingga mampu mencapai omset miliaran.Maka singkatan UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM saya sering gaungkan artinya Usaha Mandiri Kreatif Miliaran," kata Lista Hurustiati saat berbincang dengan Media Indonesia, di Tangsel, Senin (8/8)
Menurut Lista, produksi usaha yang dikelola dari rumah kelak mampu menghasilkan omset miliaran rupiah melalui kerja keras dan cerdas dengan novasi dan kreativitas.
Lista menandaskan semua pelaku usaha harus terus bersemangat berinovasi dan kreatif.
"Silakan mereka berkompetisi atau bersaing dengan mengedepankan inovasi dan kreativitas bukan bersaing saling menjatuhkan. Tetapi bersaing saling membangun, saling bersinergi, dan saling berkolaborasi," tandasnya.
Ia juga meminta para pengelola UMKM membuka diri, untuk bisa melatih dan memperbaiki produk-produknya, mengurus legalitas, memperbaiki kemasan, mengikuti kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh komunitas yang ada di Tangsel.
Di sisi lain, ia menegaskan, pentingnya pola pikir positif dan optimis kendati usaha dari rumah tetapi hasilnya bisa melebihi yang mempunyai pabrik hingga miliaran rupiah.
"Kita semua harus memiliki mindset yang maju dengan membangun harapan. Kita harus tanamkan harapan. Saya yakin jika kita gaungkan bersama, mereka juga bisa memproduksi lebih banyak, dibantu lembaga-lembaga lain," ujar Ketua Umum Koperasi Lengkong Bakti Negara itu.
Menyinggung pembinaan pada UMKM, Lista mengutarakan pembinaan dan pelatihan sudah dilakukan pemerintah, melalui dinas-dinas terkait, dinas industri dan perdagangan ( Dinas Indag) serta dinas lainnya di Tangsel.
Lista mencontohkan saat masuk ke Gerai Lengkong, para UMKM sudah mempunyai legalitasnya. Jika belum memiliki legalitas pihaknya akan bantu untuk mengurus melalui dinas terkait.
Gerai Lengkong selain membantu memasarkan produk-produk melalui berbagai even seperti pameran - pameran, perkumpulan, juga aktif mempromosikan melalui media sosial melalui Instagram dan website gerailengkong.
Baginya, Gerai Lengkong , merupakan wadah usaha yang dapat bermanfaat untuk orang banyak. Menurutnya, usaha itu tidak harus selalu berpikir semata untuk keuntungan ( profit oriented) namun dapat bermanfaat bagi orang banyak.
"Kehidupan seseorang dalam menemukan kebahagiaan, bukan dari yang ia dapat atau berupa jabatan namun bagaimana ia bermanfaat dan membahagiakan orang lain," tandas Lista.
Dengan 152 UMKM yang dibina Gerai Lengkong kini telah menghasilkan 15 produk unggulan, antara lain ; sagon bakar, kembang goyang, peyek petit, kripik kulit ikan, akar kelapa, telur gabus, bagelen, biji ketapang, rengginang, dodol Betawi, hingga bir pletok betawi. (OL-8)