PEMBELAJARAN tatap muka (PTM) 100% di SMA Negeri Kota Depok terus berjalan meski terdapat kasus positif virus korona di lembaga pendidikan tersebut.
Guru senior SMAN 8 Kota Depok Sugiarto mengatakan sekolahnya memutuskan untuk tetap melanjutkan PTM, hanya siswa yang terpapar covid diminta untuk menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Tak tutup, sekolah tetap menggelar PTM 100%. Siswa yang terpapar saja yang isoman, " ujar mantan Sugianto saat dimintai keterangan di Depok, Jawa Barat, Minggu (31/7).
Ia membenarkan bahwa ada dua siswa SMAN 8 yang terpapar covid-19. Temuan kasus tersebut, lanjut dia, merupakan catatan belajar tatap muka 100% di SMAN 8 yang baru dimulai 18 Juli 2022.
Sugiarto tak menyebut siswa atau peserta didik yang terpapar covid-19 itu apakah berasal dari klaster sekolah atau bukan.
Berbeda dengan SMPN 2 Kota Depok, lembaga pendidikan tersebut menghentikan PTM 100% selama lima hari setelah kedapatan tiga siswanya terpapar covid-19.
Kepala SMPN 2 Kota Depok Salim Bangun mengatakan, pelaksanaan PTM 100% di sekolahnya terpaksa dihentikan sementara lantaran temuan kasus covid-19.
"Dihentikan selama lima hari mulai Jumat (29/7). Kembali lagi PTM pada Rabu (3/8)," ujar Salim.
Baca juga: DPRD DKI Apresiasi Program Police Go To School untuk Tekan Angka Tawuran
Menurut dia, kasus covid- 19 yang menimpa tiga siswa SMPN 2 bukan dari klaster sekolah melainkan dari klaster keluarga. "Tiga orang itu dari satu keluarga," terangnya.
Temuan kasus covid-19 di SMPN 2, lanjut Salim, dari penelusuran kontak erat yang dilakukan tim medis.
"Temuan ini hasil tracing yang dilakukan tim medis Puskesmas Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas," imbuhnya.
Salim menjelaskan, kegiatan pembelajaran dialihkan ke sistem pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ia mengharapkan kegiatan pembelajaran di SMPN 2 bisa kembali ditingkatkan. Hal itu mengingat sudah sekitar dua tahun terakhir selama pandemi berlangsung pembelajaran tidak optimal, hingga memengaruhi mutu pembelajaran.
Salim menuturkan, untuk mengantisipasi peningkatan klaster di sekolah, pihaknya terus memberikan pemahaman agar para siswa tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ia mengimbau kepada orangtua siswa untuk mengawasi anak-anaknya saat berada di lingkungan tempat tinggalnya.
"Kita imbau kepada orangtua murid untuk meningkatkan protokol kesehatan karena penyebaran covid kali ini sudah mulai masuk ke anak-anak sudah merambat ke sekolah-sekolah," pungkas Salim. (OL-16)