SEKOLAH Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Depok, Jawa Barat, menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% selama lima hari karena tiga orang siswa terpapar covid-19.
Kepala SMPN 2 Kota Depok Salim Bangun, Kamis (28/7), mengatakan, pelaksanaan PTM 100% di SMPN 2 sementara ditiadakan karena ada temuan kasus covid-19.
"Dihentikan selama lima hari mulai Jumat (29/7). Kembali lagi PTM 100% pada Rabu (3/8)," ujar Salim.
Menurut Salim, kasus covid-19 yang menimpa tiga orang siswa SMPN 2 bukan dari klaster sekolah melainkan berasal dari klaster keluarga.
"Tiga orang itu dari satu keluarga," ucapnya.
Salim memaparkan sampai hari ini hanya tiga orang siswa dari SMPN 2 yang terpapar covid-19. Sebelum dinyatakan positif covid-19, tiga siswa kelas 7,8,9 itu sempat masuk ke sekolah. Namun, dipulangkan oleh pihak sekolah.
"Tadi pagi sempat (masuk) sekolah, tapi ketika sampai sekolah dipulangkan sama pihak sekolah," jelasnya.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang Gelar Swab di Sekolah PTM 100%
Di hari yang sama, sambung Salim, pihaknya juga memulangkan seluruh siswa mulai kelas 7,8, dan 9. Mereka dipulangkan pukul 10.00 WIB.
"Wabah ini hasil tracing yang dilakukan tim medis Puskesmas Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas," tuturnya.
Salim menjelaskan, PTM 100% di SMPN 2 ditiadakan sementara namun bukan berarti siswa tidak belajar.
"Kegiatan pembelajaran tetap jalan cuma dialihkan ke sistem pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Intinya kami tetap hati-hati, keselamatan dan kesehatan warga sekolah yang utama, namun dalam hal ini tidak juga kita ketakutan yang berlebihan," ujarnya.
Salim mengharapkan kegiatan pembelajaran di SMPN 2 bisa kembali ditingkatkan. Hal itu mengingat sudah sekitar dua tahun terakhir selama pandemi covid-19 berlangsung pembelajaran tidak optimal, hingga mempengaruhi mutu pembelajaran.
Salim menuturkan, untuk mengantisipasi peningkatan klaster di sekolah, pihaknya terus memberikan pemahaman agar para siswa tetap menerapkan protokol kesehatan.
Salim juga mengimbau orangtua siswa untuk mengawasi anak-anaknya saat berada di lingkungan tempat tinggal.
"Kita imbau kepada orangtua murid untuk meningkatkan protokol kesehatan karena penyebaran covid kali ini sudah mulai masuk ke anak-anak sudah merambat ke sekolah-sekolah," pungkas Salim.(OL-5)