15 July 2022, 18:11 WIB

Angka Kemiskinan Meningkat, Wagub DKI: Bukan Hanya di Jakarta


Mohamad Farhan Zhuhri |

WAKIL Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan angka kemiskinan di Jakarta meningkat akibat Pandemi covid-19 dua tahun lalu. Ia mengatakan, hal tersebut juga berdampak pada seluruh wilayah di Indonesia. 

"Jadi peningkatan kemiskinan tidak hanya di DKI Jakarta tetapi seluruh Indonesia, itu disebabkan karena Pandemi covid-19 yang lebih dari 2 tahun," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (15/7). 

Baca juga: Pembentukan Tim Khusus Kematian Brigpol J untuk Beri Keadilan

Terkait akan hal tersebut, pihaknya akan terus mengupayakan berbagai program dan solusi untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta, salah satunya dengan membuka banyak lapangan pekerjaan.

"Bagaiamana kita membuka pekerjaan sebanyak mungkin meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya. 

Kendati demikian, ia menilai angka inflasi di Indonesia tidak separah dengan kondisi inflasi di negara lain, seperti Amerika Serikat yang mencapai 17%. Ia pun berharap jajaran Pemerintah daerah hingga Pusat tidak berpuasa diri menanggapi persoalan ekonomi bangsa. 

Dirinya pastikan akan doanya ketersediaan barang, harga terjnagkau hingga membuka lapangan pekerjaan untuk tetap menjaga kestabilan ekonomi Jakarta.

"Banyak negara lainnya seperti di Amerika Inflasi 17persen, namun demikian kita tidak berpuas diri terus berupaya sebaik mungkin," ujarnya. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan Jakarta pada periode Maret 2022 menjadi sebesar 4,69 persen. 

Angka ini meningkat tipis 0,02 persen poin dibandingkan periode September 2021, namun turun 0,03 persen poin dibandingkan Maret 2021.

Dari lebih kurang, 498 ribu jumlah penduduk miskin pada periode Setember 2021, periode Maret 2022 mencapai 502 ribu, naik 3000 penduduk. 

"Penambahan jumlah penduduk miskin ini diantaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat yang masih terdampak pandemi covid-19 dan juga kenaikan harga barang jasa," dikutip dari situs BPS, Jumat (15/7).

Meningkatnya kasus baru Covid-19 karena varian omicron selama periode maret 2022 berdampak pada diberlakukannya pembatasan beberapa aktivitas ekonomi yang sebelumnya sudah mulai berangsur pulih. (OL-6)

BERITA TERKAIT