DIREKTUR Bisnis PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Gunung Kartiko membantah dugaan Ketua DPRD DKI Jakarta, yang menyebut PT Taman Impian Jaya Ancol merugi akibat perhelatan Formula E.
Gunung yang juga menjabat Manajer Proyek Formula E, menegaskan bahwa terdapat kerja sama dengan skema business to business (B-to-B) antara Jakpro dan Ancol. Sehingga, kedua pihak diuntungkan melalui agenda balap mobil listrik tersebut.
"Oh nggak, nggak merugi, karena ini B-to-B. Kita sama-sama milik Pemprov DKI," tegas Gunung, Kamis (19/5).
Baca juga: Bangku Penonton Sirkuit Formula E akan Dipasang Atap
Selain dalam bentuk kontrak kerja sama, Ancol juga turut diuntungkan karena sirkuit Formula E berada di kawasan tersebut. Dulu, lahan tersebut tidak dimanfaatkan. Sejak ada rencana Formula E, Ancol tak perlu mengeluarkan dana untuk mengembangkan lahan tersebut menjadi sirkuit.
Pun, sirkuit itu bisa dimanfaatkan untuk agenda lainnya di masa mendatang dan tentunya menguntungkan Ancol. Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Syahroni juga menegaskan bahwa Ancol ikut diuntungkan dengan adanya Formula E.
Apalagi, kompetisi itu akan dipromosikan secara luas melalui tayangan resmi di 140 negara. Nama Ancol pun akan terangkat di mata dunia.
Baca juga: Formula E Berpotensi Bikin Ancol Tekor, Ketua DPRD Bakal Panggil Manajemen
"Skala bisnis tidak mungkin merugi. Tapi mendapatkan keuntungan lebih, itu nggak mungkin, karena baru tahap awal. Ada step by step. Pelaku usaha lihat yang penting konstruksi event jalan sesuai harapan dan aturan sesuai Formula E," papar Syahroni.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berencana memanggil manajemen Ancol terkait rencana menggratiskan seluruh wahana kepada pembeli tiket Formula E. Sebab, harga tiket yang dijual lebih murah dan berpotensi membuat tekor.
Harga tiket termurah balap mobil listrik Formula E kategori festival A dibanderol Rp 250 ribu. Lebih mahal sedikit dibandingkan harga bundling tiket Dufan dan Sea World/Samudra pada hari kerja, plus tiket masuk Ancol.(OL-11)