SEJAK 2015 dilakukan groundbreaking, Lintas Rel Terpadu Jabodebek atau LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Desember 2022 atau awal tahun depan.
Sebanyak 100 ribu penumpang diprediksi padati moda transportasi itu tiap harinya dengan headway atau jarak antarkereta enam menit sekali.
“Pemerintah menargetkan LRT Jabodebek dapat beroperasi pada 2022 ini,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers, Jumat (13/5).
Baca juga: Luhut: LRT Jabodebek Beroperasi Mulai September Ini
Stasiun Cawang akan menjadi hub LRT Jabodebek yang diprediksi terjadi pergerakan paling besar di stasiun ini dengan perkiraan 79 ribu pergerakan per hari.
Menhub menyebut, pembangunan LRT Jabodebek bagian dari upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah transportasi perkotaan di Jabodetabek.
“Jabodetabek masih bergelut dengan isu kemacetan, yang penyebab utamanya adalah kendaraan pribadi. Untuk itu, kemudahan mengakses dan integrasi antarmoda menjadi kunci,” ucapnya.
LRT Jabodebek memiliki panjang lintasan 44,43 km dan 18 titik stasiun pemberhentian. Moda transportasi itu akan diintegrasikan dengan Stasiun Kereta Cepat di Halim.
Sementara, untuk memudahkan akses menuju Stasiun LRT Jabodebek, akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung baik dalam jangka pendek, seperti akses jembatan, tangga, eskalator, lift.
Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Harno Trimadi menjelaskan, Kemenhub memfasilitasi tiga pihak pengguna LRT, yakni pejalan kaki dan pesepeda, pengguna angkutan umum lain dan pengguna angkutan pribadi. (OL-1)