10 May 2022, 10:30 WIB

BPS: Ekonomi Jakarta Tetap Pulih di Tengah Lonjakan Omikron


Putri Anisa Yuliani |

PEMULIHAN ekonomi Jakarta tetap berlanjut di tengah lonjakan kasus Omikron dan kenaikan harga komoditas strategis. Meskipun diterapkan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, namun mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi masih terus berjalan.

Cakupan vaksinasi yang sudah menjangkau anak-anak serta pemberian vaksinasi booster semakin meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan aktivitas sosial dan ekonomi di luar rumah. "Secara y-on-y, perekonomian Jakarta

tumbuh 4,63%," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Anggoro Dwitjahyono, dalam keterangan resmi, Senin (9/5).

Dari sisi permintaan, perekonomian yang tumbuh ini didorong oleh peningkatan konsumsi Pengeluaran Konsumsi Lembaga NonProfit Yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT), Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Sementara dari sisi lapangan usaha oleh pertumbuhan pada Jasa Kesehatan, Jasa Lainnya, dan Industri Pengolahan. Secara q-to-q, perekonomian Jakarta tumbuh 0,64%.

Menurut pengeluaran, pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT). Sementara dari sisi lapangan usaha oleh pertumbuhan Pengadaan Listrik dan Gas; Jasa Keuangan dan Asuransi; dan Jasa Lainnya.

Pengaruh positif pelonggaran PPKM dan kegiatan vaksinasi menyebabkan adanya peningkatan aktivitas lembaga dan rumah tangga. Peningkatan kegiatan keagamaan menjadi penyebab utama tumbuhnya komponen PKLNPRT sebesar 5,92%. Sementara komponen

PKRT tumbuh 4,20%, yang utamanya terjadi pada kelompok pengeluaran lainnya; perumahan, perkakas, perlengkapan, dan penyelenggaraan rumah tangga; dan hotel dan restoran.

Berikutnya, peningkatan aktivitas ekonomi juga mendorong peningkatan PMTB melalui peningkatan impor barang modal. Hal ini sejalan dengan peningkatan realisasi penanaman modal di Jakarta. Pada periode ini PMTB DKI Jakarta tumbuh 4,94%.

"Di sisi lain, komponen ekspor dan impor pada triwulan ini juga tumbuh positif dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu," ujarnya.

Dari sisi produksi hampir semua sektor tumbuh positif. Tiga lapangan usaha yang menopang kinerja baik perekonomian pada triwulan ini adalah Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang tumbuh 14,73%; Jasa Lainnya tumbuh 13,30%; serta Industri Pengolahan tumbuh 9,61%.

Tingginya nilai tambah pada Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sejalan dengan upaya penanganan kasus omikron yang tinggi selama periode ini. Selain itu, peningkatan jumlah spesimen covid-19 yang diuji telah meningkatkan aktivitas laboratorium di industri jasa kesehatan. Pada bagian lainnya, aktivitas luar rumah masyarakat yang mulai meningkat, antara lain terlihat dari naiknya jumlah pengunjung taman hiburan dan rekreasi, turut mendorong Jasa Lainnya tumbuh tinggi.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang membaik, Industri Pengolahan juga mencatat pertumbuhan yang tinggi. Peningkatan tersebut utamanya didorong oleh peningkatan produksi hasil Industri Alat Angkutan, yang merupakan kontributor tertinggi.

Demikian pula Industri Logam Dasar, Industri Barang Galian Bukan Logam, Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik, turut menyumbang pertumbuhan tinggi pada Industri Pengolahan. (OL-12)

BERITA TERKAIT