16 September 2021, 10:34 WIB

TIM dan Kawasan Cikini Selesai Dibangun, Jakarta Sambut Pariwisata Urban Berkelanjutan


Putri Anisa Yuliani |

DKI Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara memiliki keunggulan dari segi atraksi, aksesibilitas, dan amenitas kota yang menjadikan Ibu Kota Indonesia itu memiliki potensi besar. 

Menangkap hal tersebut, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta berupaya mengembangkan DKI Jakarta sebagai destinasi pariwisata urban.

Pengembangan pariwisata urban dapat menjadi pendorong bagi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 11: Sustainable Cities & Communities.

Baca juga: Syarat Kapasitas 50%, Bioskop di DKI Jakarta Diizinkan Kembali Beroperasi

"Pariwisata Urban merupakan sebuah aktivitas pariwisata yang mengambil tempat di perkotaan dengan segala karakteristiknya. Destinasi pariwisata urban menawarkan beragam pengalaman melalui produk budaya, arsitektur, teknologi, sosial dan alam yang luas dan dimiliki oleh suatu kota untuk liburan dan juga kegiatan bisnis. Pengembangan pariwisata urban ini melibatkan komunitas, stakeholders, akademisi, serta masyarakat lainnya melalui sebuah kegiatan Focus Group Discussion yang menghasilkan penetapan kawasan potensial wisata urban, salah satunya Cikini," ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya dalam keterangan resmi, Rabu (15/9).

Kawasan Cikini memiliki warisan budaya yang berperan sebagai rumah bagi komunitas kreatif seperti Dewan Kesenian Jakarta serta komunitas seniman/budayawan lainnya. 

Aksesibilitas yang dimiliki pun sudah memadai dengan adanya Metro Trans, KAI, serta BRT. Selain itu, taman-taman, trotoar, street furniture dan tactile paving juga sudah tersebar di seluruh Kawasan Cikini sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.

"Pengembangan pariwisata urban, khususnya pada Kawasan Cikini, diharapkan dapat mendongkrak kedatangan wisatawan sehingga mampu membangkitkan kembali perekonomian pascapandemi covid-19 yang hingga saat ini memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata di wilayah provinsi DKI Jakarta, baik itu terhadap pelaku usaha maupun pekerjanya." ujar Gumilar.

Pengembangan pariwisata urban seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran berbeda. 

Jakarta Experience Board (JXB) / PT Jakarta Tourisindo, sebagai BUMD DKI Jakarta yang bergerak di bidang pariwisata, mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengembangkan kawasan-kawasan potensial. 

Pemprov DKI Jakarta menggandeng JXB untuk melakukan aktivasi perdana di kawasan Cikini melalui Media Heritage Walk pada Rabu (15/9) mengingat JXB telah mencatatkan berbagai pengalaman dalam program-program aktivasi kota.

“Media Heritage Walk ini bertujuan untuk mengenalkan salah satu kawasan pariwisata urban di Jakarta. Kami mengundang rekan-rekan media yang kredibel untuk dapat merasakan pengalaman berwisata di kawasan Cikini, sehingga dapat menyebarkan kabar baik ini kepada masyarakat umum. Sehingga, nantinya ketika pembatasan sosial tidak lagi diberlakukan, Cikini dapat menjadi destinasi wisata baru yang menjadi pilihan publik,” jelas Direktur Utama JXB, Novita Dewi.

Pada kegiatan Media Heritage Walk, media juga diajak untuk mengunjungi ikon baru pariwisata urban Jakarta yang berada di Cikini, yaitu Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM). 

TIM akan menjadi pusat aktivitas seni dunia, menjadi sebuah tempat untuk seniman domestik tumbuh, dan membuka ruang interaksi dengan para seniman dari berbagai belahan dunia yang berbeda, menjadi ekosistem budaya untuk Jakarta dan Indonesia, wadah bagi para seniman ke tingkat panggung internasional, ruang pertunjukan Indonesia terbesar dunia, serta mendukung kreasi, kompetisi dan pertunjukan seni, yang bertujuan meningkatkan peran PKJ TIM sebagai pusat seni budaya bertaraf nasional dan internasional yang terintegrasi dengan sarana/fasilitas berkualitas tinggi.

Revitalisasi PKJ TIM juga memberi ruang kreativitas, interaksi, pendidikan kepada masyarakat, ruang kesenian dan budaya, dan peningkatan ruang terbuka hijau. 

Revitalisasi PKJ TIM mempunyai visi mengembalikan fungsi dasar Kawasan TIM yakni sebagai Laboratorium, Etalase, serta Barometer Seni dan Budaya yang menjadikan PKJ TIM sebagai pusat seni dan kebudayaan berkelas internasional. 

Hal itu sesuai dengan Misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berupaya menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakpro Nadia Diposanjoyo menjelaskan mengenai desain Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dirancang oleh Arsitek ternama Andra Matin.

Dalam filosofi rancangannya, Andra Matin mengombinasikan spirit lama yakni cita-cita menjadikan Jakarta sebagai kota budaya yang semula digagas oleh Gubernur Ali Sadikin tahun 1968, dapat terwujud melalui semangat kebaruan untuk menjadi Urban Art Center dan Creative Hub di Kota Jakarta dan Indonesia. (OL-1)

BERITA TERKAIT