Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut ada penurunan omzet pedagang sekitar 60-70% di DKI Jakarta. Dengan diterapkan PSBB kembali mulai 14 September, Gubernur DKI Anies Baswedan diminta hati-hati dalam menyiapkan langkah, khususnya pembatasan di pasar.
"Ada penurunan omzet pedagang hingga 70%. Kami tidak merekomendasikan adanya zonasi seperti yang dilakukan di awal PSBB beberapa bulan yang lalu karena zonasi itulah justru membuat pedagang semakin sulit," ungkap Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (11/9).
Ikappi meminta pemerintah untuk menjadikan pasar tradisional sebagai pusat pondasi perekonomian lokal atau perekonomian daerah, sehingga bisa menjaga perekonomian terus tumbuh.
Pendapatan pedagang yang jauh menurun, Ikappi mendorong pemerintah daerah untuk memberikan stimulus kepada pedagang dalam rangka menjaga agar pasar tradisional tetap bertahan.
Baca juga: Pemda DKI Harus Jamin Pedagang Tetap Bisa Beraktivitas
"Selain penurunan omzet tidak sedikit, mereka yang tidak bisa melanjutkan berdagang ini adalah poin penting yang harus kami sampaikan," terangnya.
Ikappi meminta pedagang tetap berdagang sebagaimana mestinya dengan menjaga protokol kesehatan. Pengelola pasar atau PD Pasar Jaya diminta menyiapkan sekat plastik agar komunikasi yang terjadi di pasar tradisional. (OL-14)