20 June 2020, 14:04 WIB

Peretasan 230 Ribu Data Pasien Covid-19 Diusut Polri dan Kominfo


Ferdian Ananda Majni |

TERKAIT adanya 230 ribu data pasien Covid-19 di Indonesia yang diduga telah diretas hacker dan dijual dalam forum dark web RapidForums, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pihaknya telah melaporkan kepada Kementrian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dan sedang diusut tim cyber crime Bareskrim Polri.

"Sedang diusut Kominfo dan Bareskrim," kata Yuri kepada Media Indonesia, Sabtu (20/6).

Berdasarkan bocoran atau spoiler yang dilampirkan oleh penjual, data-data di dalamnya mencakup NIK, nama, kewarganegaraan, usia, jenis kelamin, nomor telepon, kontak tracing, tanggal kirim sampel, dan hasil tes Covid-19 milik warga yang sudah dites Covid-19.

Bahkan hasil tes Covid-19 yang muncul terlihat secara detail dalam basis data tersebut. Data yang dijual berupa gejala, tanggal mulai sakit, dan tanggal pemeriksaan. Namun, pengujung web dapat mengakses RapidForums dengan mengaktifkan VPN.

Baca juga: Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Terus Meningkat

Dalam keterangannya, akun Database Shopping menuliskan basis data terkait Covid-19 mulai diretas pada 20 Mei 2020 lalu. Namun, dia baru menjual data pasien Covid-19 itu corona sejak Kamis (18/6).

Akun Database Shopping terdaftar di RaidForums sejak Mei 2020. Dari jejaknya, dia memiliki tingkat reputasi sebesar 30 memiliki 60 post dan 20 thread.

Media Indonesia juga sudah mencoba menghubungi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate untuk meminta tanggapannya terkait dugaan kebocoran data pasien Covid-19 di Indonesia tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per hari ini Jumat (19/6) totalnya menjadi 43.803 setelah ada penambahan sebanyak 1.041 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 17.349 setelah ada penambahan sebanyak 551 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.373 dengan penambahan 34.

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 20.717 pada hari sebelumnya, Kamis (18/6) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 601.239 Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 121 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 90 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 230 lab.

Sedangkan untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 10.381 dan akumulasinya menjadi 366.581. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.041, negatif 6.881 sehingga secara akumulasi menjadi positif 43.803 dan negatif 322.778. (OL-4)

BERITA TERKAIT