24 June 2019, 18:30 WIB

109 Orang di Kota Bekasi Idap HIV


Gana Buana |

PENGIDAP HIV/AIDS (Odha) di Kota Bekasi tercatat sebanyak 109 orang terhitung Januari hingga Mei 2019. Penyebaran penyakit mematikan itu lebih didominasi perilaku seks bebas.

“Kalau dulu memang tren penyebaran lebih banyak dari pemakaian jarum suntik secara bergantian,” kata Pengelola Program HIV pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dadang Otrismo, Senin (24/6).

Menurut Dadang, rata-rata penderita orang dengan HIV/AIDS (Odha) sangat beragam. Namun, paling besar didominasi dari kalangan produktif, mulai dari usia 17 tahun sampai 47 tahun.

Dari 109 penderita Odha, lanjut Dadang, sebanyak 75% berasal dari kalangan pria. Menurut dia, perilaku seks bebas itu yang membuat banyak orang terjangkit penyakit mematikan.

“Melakukan seks secara bergant-ganti yang paling rentan dialami kalangan lelaki,” ungkapnya.

Pada 2017, pihaknya mencatat ada 554 pasien ODHA dan 2018 menurun menjadi 360 orang pasien baru.

“Sejak 2004 kurang lebih 4.000 orang di Kota Bekasi dinyatakan positif HIV. Pemkot Bekasi sendiri telah membuka tes status HIV di seluruh puskesmas Kota Bekasi,” tuturnya.

Baca juga: Indonesia Harus Waspada Tingginya Kasus HIV AIDS

Menurut Dadang, penularan ODHA bisa diminimalisir, bila pasien ODHA terus menjalani pemeriksaan di beberapa Voluntary Counseling and Testing (VCT). Kalau penggunaan akses obat banyak, maka angka kesakitan menjadi menurun.

Saat ini, diakui dia, pelayanan VCT yang ada di Kota Bekasi baru di tiga layanan rumah sakit. Di antaranya RSUD Kota Bekasi, RS Elisabeth, dan RS Ananda. Namun, ada penambahan layanan medis yang saat ini tengah dilatih, terdiri dari Puskesmas Karang Kitri, Puskesmas Jatisampurna, Puskesmas Pengasinan dan RS Hermina.

Sementara itu, Kepala Bidang P2P pada Dinkes Kota Bekasi Dezy Syukrawati berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan tes HIV yang tersedia di Puskesmas, terutama untuk ibu hamil. Hal ini dimaksudkan untuk program pencegahan penyakit menular.

Menurut dia, setiap penderita ODHA yang ber-KTP Kota Bekasi akan diberikan gratis mendapat pelayanan kesehatan di klinik-klinik VCT yang sudah tersedia. Namun, bagi penderita ODHA yang bukan warga Kota Bekasi, pihaknya akan melihat status keluarga.

“Kalau memang mereka masuk kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), maka kami akan berikan gratis,” tukasnya.

Sejauh ini, kata Dezi, pemerintah daerah terus melakukan pendampingan aktif kepada penyandang ODHA di Kota Bekasi. Termasuk memberikan pendampingan kepada para narapidana yang sudah terjangkit HIV/AIDS.

“Intinya pemerintah daerah menitikberatkan perhatiannya kepada para penyandang Odha,” tandas dia.(OL-5)

BERITA TERKAIT