18 September 2023, 17:40 WIB

Akses US$6 Miliar, Iran Berharap pada Pertukaran Tahanan dengan AS


Wisnu Arto Subari |

IRAN pada Senin (18/9/2023) menyuarakan harapannya bahwa pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat akan dilakukan pada hari yang sama. Ini setelah Teheran memperoleh akses terhadap dana sebesar US$6 miliar yang dibekukan oleh sekutu AS, Korea Selatan.

Berdasarkan perjanjian tersebut, yang sebelumnya dikonfirmasi oleh Washington dan Teheran, Iran akan membebaskan lima warga AS dari tahanan dan, menurut Iran, Amerika Serikat akan membebaskan lima warga Iran. Amerika Serikat dan Iran juga menyetujui pencairan dana senilai US$6 miliar yang telah lama dibekukan oleh Korea Selatan karena sanksi AS untuk ditransfer ke rekening di Qatar untuk dana kemanusiaan.

"Kami berharap memiliki akses total terhadap aset-aset Iran hari ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani pada konferensi pers di Teheran. Pertukaran tahanan akan dilakukan pada hari yang sama dan lima warga Iran yang dipenjara di Amerika akan dibebaskan.

Baca juga: Gedung Putih Bantah Beri Tebusan ke Iran

Pertukaran tersebut ditengahi melalui negara-negara Teluk karena Iran dan Amerika Serikat tidak memelihara hubungan diplomatik. Iran telah menghasilkan US$6 miliar melalui penjualan minyak ke Korea Selatan yang membekukan dana tersebut setelah Amerika Serikat di bawah mantan presiden Donald Trump menerapkan kembali sanksi ketika ia menarik diri dari perjanjian nuklir penting.

Kelima orang Amerika tersebut--semua dianggap warga negara Iran oleh Teheran yang menolak kewarganegaraan ganda--dibebaskan menjadi tahanan rumah ketika kesepakatan itu disetujui bulan lalu.

Tuduhan mata-mata 

Di antara orang Amerika itu ialah Siamak Namazi, seorang pengusaha yang ditangkap pada 2015 atas tuduhan mata-mata yang ditolak keluarganya. Yang lain ialah pelestari satwa liar Morad Tahbaz, pemodal ventura Emad Sharqi, dan dua lainnya tidak mau disebutkan nama.

Baca juga: Presiden Raisi: Barat telah Gagal Mengisolasi Iran

Pekan lalu, kantor berita resmi IRNA mengidentifikasi lima tahanan asal Iran. Mereka termasuk Reza Sarhangpour dan Kambiz Attar Kashani. Keduanya dituduh melanggar sanksi AS terhadap Teheran.

Tahanan ketiga, Kaveh Lotfolah Afrasiabi, ditahan di rumahnya dekat Boston pada2021 dan didakwa menjadi agen pemerintah Iran, menurut pejabat AS. Dua lainnya, Mehrdad Moein Ansari dan Amin Hasanzadeh, yang termasuk dalam perjanjian itu dikatakan memiliki hubungan dengan pasukan keamanan Iran.

Dari lima warga Iran yang akan dibebaskan, dua orang akan kembali ke Iran sementara dua lainnya akan tetap berada di Amerika Serikat, atas permintaan mereka, kata Kanani. Tahanan Iran kelima akan melakukan perjalanan ke negara ketiga, tambahnya.

Sengketa nuklir 

Gedung Putih membantah bahwa pencairan dana Iran sebenarnya merupakan pembayaran tebusan. Pemerintahan Presiden Joe Biden berkeras bahwa Iran hanya akan diizinkan menggunakan uang itu untuk membeli makanan, obat-obatan, dan barang-barang kemanusiaan lain.

Iran, yang sangat memusuhi AS sejak Revolusi Islam menggulingkan rajanya yang pro-Barat pada 1979, membantah ada pembatasan terhadap pengeluaran dana. Kanani dari Iran berkeras bahwa uang itu akan memungkinkan Teheran untuk membeli semua barang yang tidak terkena sanksi, bukan hanya makanan dan obat-obatan.

Biden menjabat dengan harapan memulihkan perjanjian nuklir penting pada 2015 saat Iran berjanji untuk membatasi proyek nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Namun perundingan berbulan-bulan gagal menghasilkan terobosan.

Prospek untuk menyelesaikan perselisihan ini semakin merosot setelah protes pecah di Iran setahun yang lalu menyusul kematian Mahsa Amini dalam tahanan. Mahsa ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian Islam di negara tersebut.

Pencairan dana dan para tahanan akan dilakukan hanya beberapa hari setelah ulang tahun pertama kematiannya. Biden dan Presiden Iran Ebrahim Raisi berada di New York untuk menghadiri Majelis Umum tahunan PBB, meskipun mereka diperkirakan tidak akan bertemu. (AFP/Z-2)

BERITA TERKAIT