PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin (18/9/2023) bahwa ia akan bertemu dengan taipan teknologi Elon Musk untuk membahas kecerdasan buatan. Setelahnya, dalam perjalanannya ke Amerika Serikat, ia menghadiri Majelis Umum PBB minggu ini.
"Saya akan memulai kunjungan ini di California. Saya bermaksud untuk bertemu dengan pemimpin perkembangan paling dramatis di era baru saat ini dan mungkin secara umum, Elon Musk," tulis Netanyahu di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, yang dimiliki Musk.
"Saya akan mendiskusikan kecerdasan buatan dengannya dan saya juga akan berupaya mendorongnya untuk berinvestasi di Israel pada tahun-tahun mendatang. Ia, dalam skala besar, membuka jalan yang akan mengubah wajah umat manusia dan juga wajah negara Israel," katanya sebelum berangkat ke Amerika Serikat.
Baca juga: Tell al-Sultan Dinyatakan Warisan Budaya Dunia
Pesatnya perkembangan AI sejak tahun lalu menyoroti bahaya dan potensi teknologi ini, dengan chatbot ChatGPT, misalnya, yang menunjukkan kemampuan untuk menghasilkan esai dan percakapan dari perintah yang paling singkat. Berbagai kekhawatiran mengenai AI mencakup kemungkinan bahwa chatbots dapat membanjiri web dengan disinformasi bahwa algoritme yang bias dapat menghasilkan materi rasis atau bahwa otomatisasi yang didukung AI dapat menghancurkan seluruh industri.
Musk telah berulang kali memperingatkan tentang bahaya AI. Ia menyebutnya sebagai, "Ancaman eksistensial terbesar kita," dan mengatakan bahwa bergerak terlalu cepat seperti, "Memanggil setan."
Baca juga: Tokoh-Tokoh Palestina Kecam Abbas atas Peristiwa Holocaust
Miliarder teknologi ini meluncurkan perusahaan kecerdasan buatannya sendiri, xAI, pada Juli saat ia berupaya bersaing dengan pencipta ChatGPT, OpenAI. Musk, serta petinggi teknologi lain termasuk Mark Zuckerberg dari Meta dan CEO OpenAI Sam Altman, mengadakan pertemuan tertutup dengan anggota parlemen AS di Washington minggu lalu untuk berbagi rencana mereka terhadap AI saat Kongres bersiap menyusun undang-undang untuk mengatur teknologi tersebut. AI yang tidak dibatasi, "Berpotensi membahayakan semua manusia di mana pun," kata Musk kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.
Netanyahu mengatakan pada Senin bahwa Israel perlu menjadi pemimpin AI. "Sama seperti kita mengubah (negara) menjadi pemimpin di bidang siber, kita juga akan melakukan hal yang sama di bidang ini," katanya.
Selain Musk, Netanyahu mengatakan dia juga akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, serta para pemimpin dunia lain, selama kunjungannya ke AS. (AFP/Z-2)