08 June 2023, 10:52 WIB

Korsel Minta Indonesia Lunasi Pembayaran Proyek Pesawat Jet KF-21 Boramae


Cahya Mulyana |

INDONESIA turut ambil bagian dalam proyek pengembangan pesawat tempur KFX/IFX bersama Korea Selatan (Korsel). Jet tempur itu diberi nama KF-21 Boramae.

Indonesia masih berutang dalam proyek tersebut. Korea Aerospace Industries (KAI), perusahaan pertahanan asal Korsel menagih komitmen pemerintah Indonesia untuk melunasi pembayarannya.

Senior Manager & Chief KFX Joint Development Management Team Lee Sung-il mengatakan, pembiayaan KF-21 Boramae ditanggung oleh tiga pihak, yaitu 60% pemerintah Korsel, 20% pemerintah Indonesia, dan 20% dari KAI.

Baca juga: Jet Rusia dan Tiongkok Masuk Zona Pertahanan Udara Korsel

Total investasi tercatat mencapai 8,8 triliun won atau setara Rp100 triliun. Namun, Indonesia baru membayar pada Januari 2019 dan November 2022 dengan total 17% dari total komitmen. Selama program berlangsung, Korsel membayar sebagian besar cost share dari periode 2016-2022.

"Kami harap pemerintah Indonesia bisa segera membayar dan terus berkomitmen dengan proyek ini," kata Lee, ketika menerima kunjungan 13 jurnalis Indonesia program Indonesia Next Generation Journalist on Korea dari Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di KAI, Sacheon, Korsel.

Indonesia disebut akan memberitahu Korsel soal pembayaran lanjutan tersebut pada akhir Juni ini. "Indonesia memberitahu soal rencana pembayaran selanjutnya ini setelah terakhir membayar untuk proyek KF-21 pada November lalu, pertama kalinya dalam hampir empat tahun,” ungkap Menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korsel, Eom Dong Hwan.

Baca juga: Pesawat Jet Hawker yang Tergelincir di Bandana Maleo Morowali Sukses Dievakuasi

Proyek KFX/IFX ini sendiri telah dimulai sejak 2015 dan dijadwalkan bakal rampung pada 2026. “Untuk memastikan rencana pembayaran berjalan dengan normal bulan ini, kepala proyek kami dijadwalkan akan segera mengunjungi Indonesia untuk melakukan pembicaraan dengan pihak terkait soal rinciannya. Kami berencana untuk menindaklanjuti ini agar tidak mengganggu pengembangan dari KF-21,” lanjut dia.

Seorang pilot TNI Angkatan Udara, Kolonel Sugiyanto, pertama kali mencoba menerbangkan prototipe nomor 4 KF-21 pada 16 Mei lalu dari Pangkalan Udara Sacheon, Korsel.

Penerbangan tandem ini diawaki oleh pilot KAI Jim Tae Bom yang duduk di kursi depan dan Kolonel Sugiyanto duduk di kursi belakang untuk menguji sistem komunikasi, navigasi dan identifikasi pesawat ini, dengan didampingi jet F-16 milik Angkatan Udara Korsel. (Medcom/Z-6)

BERITA TERKAIT