26 May 2023, 16:29 WIB

Ekonomi Jerman Alami Resesi Akibat Inflasi Tinggi


Ferdian Ananda |

JERMAN negara dengan perekonomian terbesar di Eropa mengalami resesi akibat inflasi yang menurunkan daya beli konsumen. Perekonomian Jerman memasuki resesi pada awal tahun 2023 setelah belanja rumah tangga mengalami tekanan inflasi yang tinggi.

Biro Statistik Jerman menyebutkan kuartal I 2023 ekonomi Jerman minus 0,3%. Pada kuartal IV 2022 PDB Jerman minus 0,5%. Resesi ini terjadi jika perekonomian mengalami kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut.

"Ini mengikuti penurunan 0,5 persen pada kuartal keempat tahun 2022. Resesi biasanya didefinisikan sebagai dua kuartal kontraksi berturut-turut. Data PDB Jerman menunjukkan sinyal negatif yang mengejutkan," kata Menteri Keuangan Christian Lindner pada Kamis, (25/5).

Menurutnya, jika membandingkan Jerman dengan negara maju lainnya, ekonomi Jerman kehilangan potensi pertumbuhan.

Baca juga: Biden dan McCarthy Belum Sepakat Naikan Plafon Utang AS

"Saya tidak ingin Jerman bermain di liga di mana kita harus terdegradasi ke posisi terakhir," kata Lindner mengacu pada perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF), yang memperkirakan resesi pada tahun 2023 hanya terjadi di Jerman dan Inggris di antara negara-negara Eropa.

Dampak Perang Ukraina-Rusia

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, mengatakan ketergantungan negaranya yang tinggi pada Rusia untuk pasokan energi menyebabkan resesi, tetapi perkiraan pertumbuhan jauh lebih suram.

"Kami sedang berjuang untuk keluar dari krisis ini," kata Habeck dalam sebuah acara di Berlin.

"Di bawah beban inflasi yang sangat besar, konsumen Jerman telah bertekuk lutut, menyeret seluruh ekonomi ke bawah,” sebut seorang analis di DekaBank, Andreas Scheuerle.

Baca juga: Waduh, Kenaikan Utang bukan Cuma di Amerika Tapi juga Tiongkok!

"Cuaca musim dingin yang hangat, rebound dalam aktivitas industri, dibantu oleh pembukaan kembali Tiongkok, dan pelonggaran gesekan rantai pasokan tidak cukup untuk mengeluarkan ekonomi dari zona bahaya resesi,” tambah kepala makro global ING, Carsten Brzeski.

"Kenaikan besar-besaran dalam harga energi mengambil korban pada setengah tahun musim dingin," jelas kepala ekonom Commerzbank, Joerg Kraemer.

Resesi tidak dapat dihindari dan sekarang pertanyaannya adalah apakah akan ada pemulihan di paruh kedua tahun ini.

"Melihat lebih jauh dari kuartal pertama, optimisme pada awal tahun tampaknya telah memberi jalan untuk lebih melihat kenyataan,” tegas Brzeski.

Bundesbank Jerman memperkirakan ekonomi akan tumbuh moderat di kuartal kedua karena rebound di industri lebih dari sekadar mengimbangi konsumsi rumah tangga yang stagnan dan kemerosotan di bidang konstruksi.

(Abc/Z-9)


 

BERITA TERKAIT