VIRGIN Galactic sukses melakukan penerbangan luar angkasa pertama dalam tempo hampir dua tahun, Kamis (25/5), setelah melakukan peningkatan terhadap keamanan pesawat mereka.
Ini merupakan kali kelima perusahaan pariwisata luar angkasa itu melakukan penerbangan, yang disebut menjadi uji coba terakhir sebelum memulai penerbangan komersial pada akhir Juni dengan anggota Angkatan Utara Italia sebagai konsumen pertama.
"VSS Unity telah mendarat," cicit Virgin Galactic mengacu pada nama pesawat mereka. "Kru dan pesawat kami telah kembali ke Bumi setelah mendarat dengan aman di Spaceport America, New Mexico."
Baca juga: Virgin Galactic Tunda Penerbangan Komersial Luar Angkasa
"Misi adalah pretasi luar biasa bagi semua pihak yang ada di Virgin Galactic," timpal CEO Virgin Galactic Michael Colglazier.
Misi The Unity 24 menerbangkan empat karyawan perusahana tesebut hingga ketinggian 87 kilometer di atas permukaan laut.
Program penerbangan Virgin Galactic terbengkalai selama beberapa tahun setelah kecelakaan pada 2014 yang menewaskan seorang pilot.
Baca juga: Virgin Galactic Kembali Jual Perjalanan Wisata ke Luar Angkasa
Berbeda dengan perusahaan lain yang menggunakan roket yang diluncurkan secara vertikal, Virgin Galactic menggunakan pesawat pengangkut dengan dua pilot. Setelah mencapai ketinggian yang memadai, pesawat induk akan melepaskan pesawat yang menumpang untuk meluncur dengan kecepatan hampir Mach 3 sebelum kemudian kembali ke Bumi.
Waktu tempuh perjalanan itu adalah 90 menit dengan penumpang akan merasakan kondisi tanpa gravitasi selama beberapa menit di dalam kabin.
Penerbangan penumpang pertama mereka dilakukan pada 2021 yang mencakup pendiri perusahaan Richard Branson.
Namun, selepas penerbangan itu ditemukan adanya masalah keamanan dan aktivitas penerbangan Virgin Galactic dihentikan sembari dicari cara untuk meningkatkan masalah keamanan.
Virgin Galactic telah menjual 800 tiket untuk penjualan di masa depan, 600 tiket antara 2005 dan 2014 seharga US$200 ribu hingga US$250 ribu dan 200 tiket setelahnya seharga US$450 ribu. (AFP/Z-1)