25 May 2023, 19:35 WIB

Rusia Sebut Ukraina Terpenjara oleh Bantuan Barat


Cahya Mulyana |

RUSIA menilai Ukraina terpaksa melakukan sejumlah serangan untuk menyenangkan negara-negara Barat. Kyiv berupaya membuat para sekutunya bangga atas bantuan persenjataan yang telah diberikan meskipun menimbulkan kerugian besar.

“Situasi paling mencekam saat ini berkembang di kawasan Eropa Timur. Barat memaksa rezim Kyiv, terlepas dari kerugiannya, untuk menunjukkan keberhasilan taktis dan kesiapan untuk berperang ke Ukraina terakhir, memompanya dengan senjata," ujar Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.

Bantuan militer-teknis ke Kyiv telah melebihi US$65 miliar. Shoigu menambahkan AS dan sekutunya menyebabkan ketegangan di dekat perbatasan.

Baca juga : 

Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Iran untuk mempertimbangkan kembali pasokan drone mematikan ke Rusia. Drone Shahed-136 buatan Iran yang dipasok ke Moskow telah memainkan peran utama dalam serangan Rusia.

Baca juga : 

Zelensky mengatakan pertahanan udara Kyiv terampil dalam menjatuhkan sekitar 900 dari 1.160 drone yang ditujukan untuk target Ukraina ditembak jatuh.

“Pertanyaan sederhananya adalah apa minat Anda menjadi kaki tangan teror Rusia? Apa manfaat pembunuhan sinis seperti itu bagi Iran? Dengan tangan Rusia, tetapi dengan senjata Anda, senjata Anda, Shahed Anda, yang meneror Ukraina setiap malam, berarti hanya rakyat Iran yang didorong semakin dalam ke sisi gelap sejarah," pungkasnya. (Aljazeera/Z-8)

 

BERITA TERKAIT