25 May 2023, 11:37 WIB

Resmi Mencalonkan Diri, DeSantis Ingin Kalahkan Trump


Cahya Mulyana |

GUBERNUR Florida, Amerika Serikat (AS) Ron DeSantis mengumumkan kesiapannya untuk maju dalam pencalonan kandidat presiden dari Partai Republik. Bahkan, DeSantis mengaku telah mendaftarkan diri untuk melawan kandidat lain, termasuk Donald Trump, ke Komisi Pemilihan Federal.

Sebagai gubernur Florida, DeSantis telah menjalankan kebijakan kontroversial, termasuk menandatangani larangan aborsi selama enam minggu dan menerapkan pengajaran anti-LGBTQ+ serta masalah rasial di sekolah umum.

Dalam video kampanyenya, DeSantis mengatakan dia mencalonkan diri untuk mengembalikan kehebatan Amerika. Dia akan menjadikan Florida sebagai modelnya.

Baca juga: Sengaja Tabrak Gedung Putih, Pria 19 Tahun Ditangkap

“Kami membuktikan itu bisa dilakukan. Kami memilih fakta daripada ketakutan, pendidikan daripada indoktrinasi, hukum dan ketertiban daripada kerusuhan dan kekacauan,” jelasnya.

DeSantis memenangkan pemilihan ulang dengan telak, November lalu. Dia bisa mempertahankan dukungan dari para pendukung yang fanatik, mengumpulkan dana kampanye, dan secara konsisten elektabilitasnya berada di urutan kedua setelah Trump dalam jajak pendapat di internal Partai Republik.

DeSantis memulai kampanyenya dengan wawancara langsung di Twitter Spaces bersama pemilik media sosial itu, Elon Musk. Acara tersebut, yang disebut sebagai terobosan oleh Musk.

Baca juga: Mantan Wartawati Kembali Gugat Trump, Kali Ini Terkait Komentar Pascavonis

Acara itu ditimpa masalah di awal dengan berberapa kali suara obrolan keduanya tidak terdengar oleh penonton karena kesalahan teknis. 

“Kami mendapatkan begitu banyak orang di sini sehingga kami seperti melelehkan server, yang merupakan pertanda baik,” kata David Sacks, donor dari Partai Republik dan teman Elon Musk yang menjadi moderator acara audio tersebut.

DeSantis mengecam media hingga mandat kesehatan masyarakat covid-19. Dia berjanji akan memperkuat agenda tentang pendidikan, imigrasi, serta melanjutkan kebijakan Trump.

Tetapi DeSantis belum berhasil melampaui elektabilitas Trump. Bahkan ketika mantan presiden itu menghadapi masalah hukum yang luar biasa dan menggunung.

DeSantis juga terlibat dalam perebutan kekuasaan yang kontroversial dengan Disney, salah satu perusahaan terbesar di negara bagiannya. Disney menentang undang-undang tentang gay buatan DeSantis, yang menargetkan pengajaran tentang masalah gender dan LGBTQ+.

Maxwell Frost, seorang anggota kongres Demokrat yang progresif, mengatakan kepada Guardian, “Apa yang terjadi di Florida seharusnya membuat takut setiap orang di seluruh negeri."

DeSantis telah melakukan perjalanan ke luar negeri bulan lalu. Secara formal itu dimaksudkan untuk memperkuat hubungan perdagangan Florida dengan Jepang, Israel, dan Inggris.

Tetapi, kunjungan itu secara luas sebagai persiapan untuk pemilihan presiden, upaya untuk memperkuat kredensial kebijakan luar negeri yang dipertanyakan setelah kesalahan termasuk menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai sengketa teritorial. (The Guardian/Z-1)

BERITA TERKAIT