10 May 2023, 20:38 WIB

Israel dan Militan Palestina saling Kirim Puluhan Roket


Wisnu Arto Subari |

TENTARA Israel dan gerilyawan Gaza, Palestina, saling menyerang lintas perbatasan, Rabu (10/5), dalam eskalasi kekerasan mematikan terburuk di wilayah pesisir Palestina pada beberapa bulan. Asap mengepul dari daerah kantong pantai yang berpenduduk padat itu setelah Israel mengumumkan pihaknya menargetkan lokasi peluncuran roket kelompok militan Jihad Islam.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan empat orang tewas, sehari setelah serangan Israel di wilayah Palestina yang menewaskan 15 orang. Sirene meraung-raung di daerah Tel Aviv, seorang wartawan AFP melaporkan, dan area masyarakat yang dekat dengan perbatasan untuk memperingatkan tembakan roket yang datang.

Seorang jurnalis AFP di Gaza melihat puluhan roket ditembakkan oleh militan Palestina. Seorang pejabat senior keamanan Israel mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 60 roket diluncurkan.

Baca juga: Warga Rusia Salah Satu Korban Tewas Serangan Israel ke Gaza

Layanan darurat Israel Magen David Adom mengatakan belum menerima laporan langsung tentang korban. Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencegat roket di atas kota pesisir Ashkelon dan di tempat lain di selatan, saksi fotografer AFP.

Kekerasan terbaru terjadi sehari setelah serangan Israel di Gaza menewaskan tiga militan Jihad Islam dan 12 lainnya, termasuk empat anak-anak, menurut jumlah kementerian kesehatan.

Serangan di Khan Yunis

Militer Israel mengatakan serangan pada Rabu (10/5) juga termasuk menembaki militan yang sedang melakukan perjalanan ke lokasi peluncuran roket di kota Khan Yunis di selatan Gaza. Jihad Islam bersumpah pada Selasa untuk membalas dengan Israel memperingatkan penduduknya di dekat perbatasan untuk tinggal dekat tempat perlindungan bom.

Baca juga: Iran Curiga Alasan Sebenarnya Israel Serang Jihad Islam

Menjelang baku tembak, Rabu, toko-toko Gaza yang biasanya ramai ditutup. "Orang-orang di Gaza memperkirakan yang terburuk," kata penduduk Monther Abdullah, 50. "Semua orang merasa cemas dan orang-orang jarang berada di jalan."

"Saya benar-benar merasa akan ada perang. Ada ketegangan dan ketakutan, baik di sini maupun di sana." Kekerasan terbaru terjadi pada peringatan kedua perang 11 hari yang menghancurkan antara militan Gaza dan Israel.

Baca juga: Israel Perkuat Hambatan bagi Pasien Palestina untuk Berobat

Juru bicara Hamas Abdul Latif Al-Qanou mengatakan, Rabu, "Serangan perlawanan bersatu ialah bagian dari proses menanggapi pembantaian yang dilakukan oleh (Israel)." Baik Hamas maupun Jihad Islam dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.

Kematian di Tepi Barat 

Rabu pagi, pasukan Israel menyerbu kota Qabatiya di Tepi Barat, menewaskan dua orang yang dituduh menembaki tentara. Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi kedua pria itu sebagai Ahmed Jamal Tawfiq Assaf, 19, dan Rani Walid Ahmed Qatanat, 24.

Baca juga: Ribuan Warga Israel Tinggalkan Rumah usai Penyerangan Gaza

Militer Israel mengatakan pasukan menahan satu orang selama penggerebekan ketika tentara ditembak dari kendaraan. "Tentara membalas dengan tembakan langsung ke arah dua penyerang dan membunuh mereka," kata tentara.

Para pelayat termasuk militan bersenjata kemudian membawa jenazah kedua pria itu melalui jalan-jalan dalam prosesi pemakaman. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967 dan pasukannya secara teratur melakukan operasi di kota-kota Palestina. (Z-2)

BERITA TERKAIT