09 May 2023, 21:47 WIB

Keketuaan ASEAN Belum Bisa Diharapkan Selesaikan Konflik Domestik


Ferdian Ananda Majni |

KEPALA Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia Asra Virgianita mengatakan bahwa keketuaan ASEAN belum bisa diharapkan mampu menyelesaikan konflik dalam suatu negara, seperti krisis di Myanmar.

"Berharap keketuaan ASEAN bisa menyelesaikan konflik, dalam konteks ini seperti di Myanmar, kok rasanya agak terlalu jauh berharap ke sana," kata Asra kepada Media Indonesia, Selasa (9/5).

Namun dalam penyelesaian konflik itu, lanjut Asra tentunya bisa dilakukan dengan dialog-dialog atau memastikan keputusan dan mekanisme yang akan dilakukan agar kestabilan tetap terjaga.

Baca juga: Dukung KTT Ke-42 ASEAN, AirNav Indonesia Siapkan Ruang Udara Khusus

"Hal seperti seharusnya bisa digagas, dan diusulkan dalam pertemuan ini," ujarnya.

Dia menambahkan dalam konteks kebijakan luar negeri Indonesia tentunya pelaksanaan KTT ASEAN sangat penting, begitu juga secara regional dan kawasan tetap masih penting.

Baca juga: Pertemuan Pejabat Senior ASEAN Bahas Isu Prioritas

"Kawasan ini tetap menjadi penting, tanpa kestabilan kawasan tidak ada pertumbuhan, satu negara yang aman saja tidak bisa menghasilan epicentrum of growth," terangnya.

Dia menilai pelaksanaan KTT tetap masih relevan, meskipun dihadapkan dengan sejumlah persoalan seperti pengaruh Tiongkok dan AS yang lebih kuat ke negara-negara anggota Asean serta masalah global lainnya.

“Tetapi bagaimanapun asean masih punya posisi untuk dipandang oleh dunia. Persoalan kita juga tidak hanya membahas geopolitik, ada juga permasalahan geo ekonomi, dan isu-isu tidak sebatas hanya bicara dalam konteks keamanan tadi," tegasnya.

Bahkan ada hal yang jauh lebih penting menyatukan negara kawasan termasuk visi -misi keketuaan ASEAN berbicara tentang digital ekonomi, keamanan pangan dan persoalan lainya sehingga keberadaan ASEAN menjadi sangat signifikan.

“Jadi epicentrum of growth tidak sebatas bicara ekonomi saja, ekonomi tidak akan jalan tanpa ada kestabilan, jadi komitmen ini yang paling penting untuk dipastikan bahwa epicentrum of growth tidak sebatas bicara tentang bagaimana kita mencapai pertumbuhan ekonominya, bagaimana kerjasama ekonominya,” tuturnya.

"Jadi kita tidak melihat semata apa yang terjadi secara global tetapi bagaimana kita merespon itu,” tambahnya.

Dia menegaskan bahwa bagaimanapun bagi Indonesia KTT ASEAN itu tetap penting. Sebaliknya, juga Indonesia itu penting bagi ASEAN. Bahkan Indonesia secara politik kuat, secara ekonomi memiliki market tinggi dengan penduduk terbesar, sehingga Indonesia memiliki posisi yang mendapat nilai untuk ASEAN.

“ASEAN masih tetap penting buat kita, buat Indonesia bahkan buat kawasan ini,” pungkasnya. (Fer/Z-7)

BERITA TERKAIT