05 April 2023, 20:45 WIB

Indonesia Terus Upayakan Perdamaian di Myanmar


Cahya Mulyana |

INDONESIA terus melakukan pendekatan dengan pihak berkepentingan di Myanmar, dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN 2023. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan, pendekatan yang dilakukan selama keketuaan Indonesia telah dilakukan dengan sangat intensif.

"Dalam pendekatan dengan stakeholders di Myanmar, Indonesia terus menyampaikan seruan mengenai pentingnya penghentian tindak kekerasan dan use of force," kata Retno dalam pernyataan pers di Jakarta, Rabu (5/4).

Permintaan ini, kata dia, didasarkan pada kekhawatiran atas semakin meningkatnya penggunaan kekerasan di negara tersebut sejak terjadinya kudeta militer di tahun 2021.

"Tentunya mengakibatkan semakin meningkatnya korban sipil," lanjut Menlu Retno.

Ia menambahkan, pendekatan dengan berbagai pemangku kepentinga dan mitra ASEAN itu bertujuan untuk implementasi 5 Poin Konsensus (5PC). Beberapa hal yang telah dilakukan Indonesia, salah satunya dengan memperkuat soliditas posisi ASEAN dalam menangani isu Myanmar.

"ASEAN memiliki soliditas dalam mendekati atau menangani masalah Myanmar," sambungnya.

Indonesia juga telah melakukan pendekatan dengan berbagai kepentingan dengan tujuan mendorong dilakukannya dialog nasional yang inklusif. Pendekatan ini, kata Menlu, dilakukan sesuai dengan mandat 5PC.


Baca juga: Macron Berharap pada Xi Jinping, Cari Solusi Agresi Rusia ke Ukraina


Selain pendekatan dengan stakeholder di dalam ASEAN, Retno juga melakukan pendekatan dengan berbagai utusan khusus untuk Myanmar, termasuk dari PBB.

"Kenapa hal ini dilakukan? Tujuan utamanya adalah mendorong koordinasi dan sinergi sambil terus memperkuat sentralitas ASEAN," tegasnya.

"Dari pendekatan kita dengan semua utusan khusus, tampak bahwa dukungan terhadap keketuaan Indoensia, sentralitas ASEAN, dan 5PC tampak sangat kuat," pungkas Retno.

Dalam kesempatan sama, juru bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengatakan keputusan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak mengubah sikap dunia.

Dia mengatakan, komunitas internasional sangat paham dengan posisi Indonesia terkait isu Palestina dan Israel. "Saya pikir, komunitas internasional fully aware terkait dengan posisi Indonesia, terkait dengan isu konflik Israel dan Palestina, dan komunitas internasional juga menyadari terkait posisi Indonesia yang berdiri mendukung untuk Palestina," ujar Faizasyah.

Ia mengutip pernyataan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun, yang mengatakan posisi Indonesia sudah sangat jelas. Menurut dia keputusan FIFA tersebut tidak akan berpengaruh terhadap profil Indonesia di internasional.

"Tetapi kita perlu melihat reputasi Indonesia sebagai gambaran lengkap, bukan berdasarkan satu kasus saja," ujarnya.

Wajah Indonesia sangat baik di mata internasional usai keketuaan G20 tahun lalu. Dan saat ini, Indonesia tengah menjadi perhatian karena mengetuai ASEAN. "Dan diplomasi Indonesia juga menjadi yang terbaik di Asia," katanya. (I-2)

 

BERITA TERKAIT