Pihak berwenang Meksiko sedang melakukan penyelidikan terhadap para pegawai dan pejabat setempat atas kebakaran yang menewaskan 39 orang di pusat penahanan imigran. Sejauh ini, para pejabat menyalahkan tragedi ini kepada petugas keamanan swasta yang disubkontrakkan di fasilitas penahanan di Ciudad Juarez, Meksiko.
Pihak berwenang Meksiko mengatakan bahwa delapan karyawan atau pejabat sedang diselidiki atas kemungkinan pelanggaran di pusat penahanan migran. Pasalnya kebakaran di lokasi itu menewaskan 39 orang yang tengah ditahan.
"Lima dari mereka yang sedang diselidiki atas kemungkinan pelanggaran adalah petugas keamanan swasta, dua orang adalah agen imigrasi federal dan satu orang adalah petugas negara bagian Chihuahua," demikian ungkap Menteri Keamanan Publik federal Rosa Icela Rodríguez, dilansir dari AFP, Kamis, (30/3).
Baca juga: Begini Nasib 103 Anak Imigran yang Ditemukan dalam Truk di Meksiko
Kemarahan dan rasa frustasi di kota perbatasan utara Ciudad Juarez meluap ketika ratusan migran berjalan menuju gerbang perbatasan AS dengan harapan dapat melakukan penyeberangan massal.
Para pejabat Meksiko tampaknya menyalahkan para korban tewas dalam kebakaran itu sebagian besar pada penjaga keamanan swasta yang disubkontrakkan di pusat penahanan di Ciudad Juarez, di seberang perbatasan El Paso, Texas. Video menunjukkan para penjaga bergegas menjauh dari api yang berasap, mereka tanpa berusaha membebaskan para tahanan.
Baca juga: Usai Turunkan 184 Imigran Rohingnya, Kapal Pengangkut Langsung Kabur
Tidak ada dakwaan yang diumumkan, namun pihak berwenang mengatakan bahwa mereka akan mencari setidaknya empat surat perintah penangkapan pada hari itu, termasuk satu untuk seorang migran yang merupakan bagian dari kelompok kecil yang memulai kebakaran.
Penyelidikan berpusat pada fakta bahwa para penjaga tampaknya tidak berusaha membebaskan para tahanan sebelum asap memenuhi ruangan dalam hitungan detik. Para migran hampir semuanya berasal dari Guatemala, Honduras, Venezuela dan El Salvador.
(Z-9)