SERIKAT pekerja gas dan kilang (CGT) mengklaim sebanyak 3,5 juta buruh menghadiri demonstrasi di seluruh Prancis. Mereka menentang reformasi pensiun yang digulirkan Presiden Emmanuel Macron, Kamis (23/3).
Pemerintah Prancis mengatakan demonstran hanya berjumlah 1,08 juta orang dengan 119.000 orang berunjuk rasa di Paris. Angka yang dirilis Kementerian Dalam Negeri itu membuat protes tersebut menjadi yang terbesar sejak pemogokan kerja dimulai pada Januari.
Terbesar kedua terjadi pada 15 Maret, dengan 480.000 orang turun ke jalan-jalan di Paris. Kemarahan publik Prancis belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Baca juga: Demonstrasi Berlanjut setelah Macron Lanjutkan RUU Reformasi Pensiun
Dalam aksi itu, pengunjuk rasa memblokir akses jalan ke Terminal 1 di Bandara Charles de Gaulle. Aktivitas di terminal LNG Dunkirk juga terhenti oleh pemogokan kerja yang dijadwalkan hingga Jumat (24/3).
Pelayanan kereta terganggu karena pemogokan pekerjanya. Namun Macron enggan menerima penolakan para buruh dan memilih mengesahkan aturan itu tanpa persetujuan parlemen.
Baca juga: Macron Segera Implementasi Reformasi Pensiun, Serikat Pekerja Prancis Siapkan Aksi Besar
Macron telah menandatangani Undang-Undang yang menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun. Protes yang terjadi di seluruh Prancis pada Kamis (23/3), merupakan akhir dari rencana pemogokan nasional yang telah berlangsung sejak Januari. (AFP/Z-3)