18 March 2023, 12:15 WIB

Jelang Pemilu, Presiden Meksiko Serukan Unjuk Rasa Besar 


Ferdian Ananda Majni |

PRESIDEN Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyerukan aksi unjuk rasa besar di Mexico City, jelang pemilihan umum tahun depan. Aksi itu dipandang sebagai balasan upaya populis sayap kiri yang menentang undang-undang pemilihan umum yang baru dikeluarkan.

"Unjuk rasa ini merupakan respon Lopez Obrador terhadap oposisi yang memprotes reformasi pemilihannya," kata analis politik Jose Antonio Crespo kepada AFP.

Diketahui puluhan ribu masyarakat Meksiko turun ke jalan menentang undang-undang baru, pada 26 Februari lalu. UU itu mengurangi ukuran dan anggaran Lembaga Pemilihan Umum Nasional (INE), badan independen pengawas pemilihan umum.

Baca juga: Gerakan Rompi Kuning, Protes anti-Macron dapat Kembali

Para kritikus melihat perubahan tersebut sebagai serangan terhadap demokrasi menjelang pemilihan presiden tahun 2024. Di mana presiden Meksiko dilarang menjabat lebih dari satu kali masa jabatan selama enam tahun.

Lopez Obrador mengesampingkan aturan itu dengan mengubah konstitusi agar tetap menjabat. Meskipun begitu, ia ingin melihat partai Morena mempertahankan kekuasaan setelah ia lengser.

Baca juga: 5 Film Indonesia Meriahkan Festival Film di Chengdu

Lopez Obrador menyerukan unjuk rasa pada Sabtu, bertepatan dengan ulang tahun ke-85 nasionalisasi minyak Meksiko. "Kita harus menegaskan kembali kemerdekaan kita, kedaulatan kita," kata pemimpin berusia 69 tahun ini, dengan kebijakan-kebijakan energinya yang nasionalis telah meresahkan pemerintah-pemerintah dan para investor asing.

Kolumnis politik Hernan Gomez Bruera menggambarkan ulang tahun reformasi pemilu dan pengambilalihan minyak sebagai dalih bagi presiden untuk memobilisasi para pendukungnya. (AFP/Z-3)

BERITA TERKAIT