16 March 2023, 09:59 WIB

Washington Akui Rusia tidak Sengaja Jatuhkan Drone AS


Cahya Mulyana |

AMERIKA Serikat (AS) mengakui jatuhnya pesawat nirawak militernya di Laut Hitam setelah dicegat jet tempur Su-27 Rusia adalah peristiwa yang tidak disengaja. Hal tersebut dipastikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.

Sebuah drone pengintai militer AS jatuh ke Laut Hitam pada Selasa (14/3) setelah pertemuan dengan jet tempur Su-27 Rusia di wilayah udara internasional dekat wilayah yang diklaim Rusia telah dianeksasi dari Ukraina.

Moskow memperingatkan Washington agar tidak melanggar perairan teritorial dan wilayah udaranya. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan AS mengabaikan fakta bahwa Rusia telah menetapkan pembatasan wilayah udara di wilayah Laut Hitam setelah meluncurkan invasi ke Ukraina.

Baca juga: Rusia Bantah Serang Drone AS di Laut Hitam

AS dan Rusia menjelaskan versi berbeda dari peristiwa yang menyimpang dari penyebab jatuhnya drone. AS berpendapat jet Su-27 Rusia memotong baling-baling drone yang menyebabkan kecelakaan itu.

Sementara Rusia menyangkal adanya kontak fisik antara jetnya dan drone dan mengatakan, perangkat itu lepas kendali akibat manuver yang tajam lalu jatuh.

"Saya pikir penilaian terbaik saat ini adalah bahwa itu mungkin tidak disengaja. Itu mungkin adalah hasil dari ketidakmampuan yang mendalam di pihak salah satu pilot Rusia ini,” ujar Price.

Baca juga: Vladimir Putin Sebut Jerman Masih Dijajah AS

Insiden ini, kata dia, menunjukkan kurangnya kompetensi, selain tidak aman dan tidak profesional. 

Kemudian Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengadakan panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk membahas insiden drone.

Ini merupakan komunikasi tingkat tinggi pertama dalam lebih dari lima bulan. Austin membahas perilaku tidak profesional, berbahaya, dan sembrono pilot Rusia di ruang internasional, dan menekankan bahwa AS akan terus terbang dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan. (Al Arabiya/Z-1)

BERITA TERKAIT