07 March 2023, 23:10 WIB

Mendadak, Kepala Pentagon Kunjungi Irak Jelang Peringatan 20 Tahun Invasi Amerika


Ferdian Ananda Majni |

MENTERI Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin tiba di Irak dalam sebuah kunjungan mendadak, hampir dua minggu sebelum peringatan 20 tahun invasi pimpinan AS yang menggulingkan Pemerintahan Saddam Hussein.

"Saya di sini untuk menegaskan kembali kemitraan strategis AS-Irak saat kita bergerak menuju Irak yang lebih aman, stabil, dan berdaulat," Austin menulis di Twitter saat ia mendarat di Baghdad.

Kunjungannya dilakukan menjelang peringatan 20 Maret atas invasi darat yang membawa dua dekade pertumpahan darah yang baru saja dimulai oleh Irak. Menjelang peringatan tersebut, Irak telah menjadi tuan rumah bagi sejumlah pejabat asing, termasuk Kepala PBB Antonio Guterres dan Menteri Luar Negeri Iran, Rusia dan Arab Saudi.

Sejak pasukan koalisi pimpinan AS menggulingkan rezim Saddam yang didominasi oleh Arab Sunni, mayoritas Syiah Irak telah memimpin Irak di bawah sistem pembagian kekuasaan.

Pemerintah berturut-turut telah menjalin hubungan dekat dengan negara tetangga Irak yang dipimpin oleh Syiah, Iran, sementara Irak juga mempertahankan hubungan dengan Amerika Serikat, musuh bebuyutan Irandalam sebuah tindakan penyeimbangan yang rumit.

Baik Washington maupun Teheran memberikan dukungan yang luas selama perlawanan Irak terhadap ekstremis Sunni dari kelompok Negara Islam (ISIS), yang menyerbu sebagian besar wilayah Irak utara dan barat pada tahun 2014.

Para jihadis diusir dari wilayah Irak pada tahun 2017, namun tetap mempertahankan sel-sel persembunyian di gurun dan gunung di Irak dan negara tetangga Suriah.

Irak mengumumkan berakhirnya operasi tempur oleh pasukan koalisi pimpinan AS pada akhir tahun 2021, tetapi beberapa unit tetap dikerahkan untuk memberikan nasihat dan pelatihan.

Kunjungan Austin dilakukan setelah dia mengadakan pembicaraan di negara tetangga Yordania dengan Raja Abdullah II, sekutu setia AS di kawasan itu.

"Menteri Austin menyampaikan keprihatinannya mengenai berbagai tantangan bersama, termasuk mempertahankan fokus pada keamanan dan stabilitas di Irak, dan melawan kegiatan-kegiatan yang mengganggu kestabilan di wilayah tersebut," demikian pernyataan Pentagon.

Terlepas dari cadangan minyak dan gasnya yang besar, Irak menderita kekurangan investasi selama beberapa dekade dalam infrastruktur dan layanan publik yang telah memicu gelombang protes berulang kali.

Pemilihan umum pada Oktober 2021 diikuti oleh kekosongan politik selama setahun penuh sebelum Perdana Menteri Mohammed Syiah al-Sudani dilantik sebagai kepala pemerintahan yang dipimpin oleh faksi-faksi proIran.

Cabang politik pasukan paramiliter Hashed al-Shaabi (Mobilisasi Populer) Irak, yang sebagian besar terdiri dari kelompok-kelompok yang dilatih di Teheran, telah lama menuntut kepergian semua pasukan koalisi yang tersisa, meskipun seruannya tidak terlalu melengking sejak mereka masuk ke dalam pemerintahan.

Duta Besar AS untuk Irak, Alina L. Romanowski, mengadakan pembicaraan rutin dengan para pejabat Irak dan minggu ini kembali memuji hubungan yang kuat antara kedua negara.

Hubungan kedua negara memburuk secara tajam di bawah pemerintahan Donald Trump setelah presiden AS saat itu mengesahkan pembunuhan kepala operasi luar negeri Iran, Jenderal Qassem Soleimani, bersama dengan letnan Iraknya, orang nomor dua di Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, dalam sebuah serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad pada bulan Januari 2020. (AFP/Z-4)

 

BERITA TERKAIT