04 March 2023, 15:14 WIB

WHO Desak Semua Negara Ungkap Hasil Penyelidikan Asal-Usul Covid-19


Ferdian Ananda Majni |

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mendesak semua negara untuk mengungkapkan hasil penyelidikan tentang asal-usul covid-19. Hal itu menyusul klaim Amerika Serikat (AS), bahwa virus tersebut kemungkinan besar bocor dari sebuah laboratorium di Tiongkok. 

Akan tetapi, pernyataan AS dibantah keras oleh otoritas Tiongkok. Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI) Christopher Wray sebelumnya mengungkapkan bahwa FBI telah menilai sumber pandemi covid-19, yang kemungkinan besar merupakan insiden laboratorium di Wuhan, Tiongkok.

Diketahui, wilayah Wuhan merupakan tuan rumah laboratorium penelitian virus dan menjadi lokasi infeksi covid-19 pertama pada akhir 2019.

Baca juga: AS Desak Tiongkok Jujur soal Asal Covid-19

"Jika ada negara yang memiliki informasi tentang asal-usul pandemi, sangat penting bagi informasi tersebut untuk dibagikan kepada WHO dan komunitas ilmiah internasional," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Bukan untuk saling menyalahkan, tetapi untuk memajukan pemahaman kita tentang bagaimana pandemi ini dimulai. Sehingga, kita dapat mencegah, mempersiapkan, serta merespons epidemi dan pandemi di masa depan," imbuhnya.

Pemimpin WHO tersebut menyatakan bahwa semua hipotesis tentang asal-usul virus tetap berada di atas meja. Namun, para pejabat Tiongkok dengan marah membantah klaim FBI bahwa negara mereka adalah sumber pandemi dan menyebutnya sebagai kampanye kotor terhadap Beijing.

Tedros menambahkan bahwa ada keharusan moral untuk mencari tahu bagaimana pandemi ini dimulai. Hal tersebut penting bagi jutaan orang yang kehilangan nyawa akibat covid-19. Serta, mereka yang hidup dengan dampak covid-19 berkepanjangan.

Baca juga: Sekolah di Tiongkok Diliburkan Usai Ledakan Kasus Covid-19

Juru Bicara Kemenlu Tiongkok, Mao Ning, menegaskan bahwa Beijing sudah transparan dalam mencari asal virus tersebut. Menurutnya, pemerintahan AS harus melihat ke laboratorium biologinya sendiri yang tersebar di seluruh dunia, ketika mencari sumber virus korona.

"AS-lah yang seharusnya menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran dunia atas Fort Detrick dan laboratorium militer, serta biologinya di seluruh dunia," pungkas Mao.

Hingga 21 Februari, lebih dari 757 juta kasus covid-19 dan 6,85 juta kematian akibat covid-19 terjadi di penjuru dunia. Data tersebut merupakan hasil pelacakan WHO secara global. Namun, WHO mengakui bahwa kasus kematian yang sebenarnya jauh lebih tinggi.(Aljazeera/OL-11)
 

BERITA TERKAIT