AMERIKA Serikat (AS), Rabu (22/2), mengungkapkan keprihatinan mereka terkait peningkatan kekerasan di Tepi Barat yang berujung pada tewasnya 11 warga Palestina dalam razia yang dilakukan militer Israel.
Juru bicara Departeman Luar Negeri AS Ned Price mengatakan operasi antiteror yang digelar Pasukan Pertahanan Israel telah menewaskan dan melukai baik militan maupun warga sipil dan menyebabkan lebih dari 100 orang terluka.
"AS sangat prihatin dengan tingkat kekerasan di Israel dan Tepi Barat pada hari ini," ungkap Price.
Baca juga: 11 Warga Palestina Tewas dalam Razia Israel di Tepi Barat
"Kami mengakui adanya kekhawatiran keamanan yang dihadapi Israel. Namun, pada saat yang sama, kami prihatin dengan besarnya angka korban luka dan tewas di pihak warga sipil," lanjutnya.
Price mengatakan pejabat AS terlibat kontak langsung dengan kedua pelah pihak serta negara lain di kawasan dan meminta Israel dan Palestina meredakan ketegangan.
"Intinya, pesan kami--dan pesan bagi kedua pihak dari negara lain di kawasan--adalah agar mereka tidak hanya untuk menghindari langkah yang memicu ketegangan namun juga mengambil langkah untuk meredakan ketegangan," kata Price.
Price kemudian menyebut perluasan permukiman Yahudi di wilayah Palestina sebagai penghalang upaya damai yang berujung pada soulisi dua negara. (AFP/OL-1)