UKRAINA akan mengganti Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dengan Kepala Badan Mata-mata Militer Kyrylo Budanov. Perubahan ini dampak dari upaya Ukraina melepaskan diri dari badai korupsi.
Namun, penunjukan Budanov tidak lepas dari tuduhan nepotisme. Pasalnya Budanog merupakan sekutu dekat Presiden Volodymyr Zelensky.
“Perang menentukan perubahan dalam kebijakan personel,” kata Anggota Parlemen Senior dan Kepala Blok Parlemen Pelayan Rakyat Ukraina David Arakhamia.
Perombakan Reznikov akan menjadi perubahan terbesar Ukraina dalam serangkaian pengunduran diri dan pemecatan menyusul skandal korupsi akhir bulan lalu.
Pemberantasan korupsi dijanjikan Zelensky agar Ukraina memenuhi standar Barat dalam pemerintahan yang bersih.
Arakhamia mengatakan bahwa pos kekuatan Ukraina, seperti Kementerian Pertahanan tidak boleh dipimpin oleh politisi selama masa perang. Kementerian itu harus dipimipin pejabat yang memiliki latar belakang pertahanan atau keamanan.
Baca juga: Ukraina Klaim Kantongi Janji Bantuan Jet Tempur dari Barat
Dia menambahkan bahwa Reznikov akan diangkat menjadi menteri industri strategis. Reznikov, yang telah mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa setiap keputusan tentang perombakan berada di tangan Zelensky.
"Jika saya tiba-tiba menerima tawaran seperti itu dari Presiden Ukraina atau Perdana Menteri, saya akan menolaknya, karena saya tidak memiliki keahlian," kata Reznikov.
Tidak ada pernyataan langsung dari Zelensky tentang penggantian Reznikov, mantan pengacara yang menjadi Menteri Pertahanan pada November 2021, beberapa bulan sebelum Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Namun Arakhamia tidak mengatakan kapan langkah itu akan diresmikan beberapa hari ke depan.
Sementara Budanov, 37, adalah seorang agen intelijen misterius dalam operasi rahasia dan kariernya cepat naik pangkat hingga mencapai Direktur Utama Intelijen Ukraina.
Perombakan tersebut bertepatan dengan kekhawatiran Ukraina bahwa Rusia akan merencanakan serangan besar bulan ini.
Ukraina merencanakan serangan balasannya tetapi sedang menunggu pasokan tank tempur dan kendaraan tempur infanteri dari Barat.
Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan “Reznikov sangat efisien dalam hal komunikasi dengan mitra kami. Dan ini adalah komponen yang sangat penting dalam kasus ini.”
Sebagai Menteri Pertahanan masa perang, Reznikov, 56, memupuk hubungan dengan pejabat pertahanan negara-negara Barat dan membantu mengawasi penerimaan bantuan militer miliaran dolar untuk membantu Kyiv menangkis invasi Rusia.
Podolyak mengatakan bahwa hubungan pribadi Reznikov yang luar biasa dengan sekutu telah membantu pasokan militer.
“Negosiasi bukan hanya rumus matematika tetapi juga hubungan pribadi. Dan kepercayaan. Sayangnya, hari ini kami kehilangan kepercayaan pada kami,” kata Podolyak.
Reznikov memilih integrasi de facto Ukraina ke dalam aliansi militer NATO sebagai prioritas utama. Bahkan jika bergabung dengan blok itu tidak mungkin dilakukan secara de jure.
Selama masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan, dia berbicara keras tentang korupsi masa perang, yang menurutnya mirip dengan perampokan.
Namun dalam beberapa pekan terakhir, kementerian pertahanan terlibat dalam skandal korupsi atas kontrak makanan tentara yang dianggap membayar harga yang sangat tinggi.
Itu menyebabkan kemarahan publik. Salah satu wakil menterinya telah dipecat, dan dua pejabat senior lainnya juga telah meninggalkan jabatannya.
Skandal itu mendorong Zelensky untuk memulai perombakan besar-besaran yang menyebabkan keluarnya sejumlah gubernur daerah, wakil menteri, dan pejabat lainnya.
Reznikov mengungkap potensi serangan besar Rusia bulan ini, tetapi Kyiv memiliki sumber daya untuk menahan mereka.
Dia juga mengatakan bahwa departemen antikorupsi kementeriannya perlu dirombak karena tidak melakukan tugas yang seharusnya dilakukan. (Straits Times/Cah/OL-09)