KANSELIR Jerman Olaf Scholz menolak tuntutan pejabat Ukraina untuk mengirimkan jet tempur. Ia mendesak negara-negara Barat untuk tidak bergabung dalam perang penawaran untuk senjata canggih.
Pekan lalu, Jerman mengumumkan akan mengirimkan tank tempur Leopard 2 ke Ukraina. Itu setelah berminggu-minggu mendapat tekanan dari sekutu NATO dan Uni Eropa.
“Fakta bahwa kami baru saja membuat keputusan (mengenai pengiriman tank) dan perdebatan (jet tempur) berikutnya sudah dimulai di Jerman itu tampak remeh dan merusak kepercayaan orang pada keputusan pemerintah,” kata Scholz.
Baca juga: Ukraina Minta 24 Jet Tempur kepada Barat
Ia hanya bisa menyarankan agar negara-negara Barat yang menjadi sekutu Ukraina tidak terjebak dalam perdebatan bantuan sistem senjata. Sebaliknya, Scholz mengaku akan terus berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari solusi perdamaian di Ukraina.
"Nada percakapan itu tidak sopan, tetapi perspektif kami tentu saja sangat berbeda. Dan saya akan terus menelepon Putin, karena kami harus terus berbicara satu sama lain,” katanya.
Dia terakhir menghubungi Putin pada awal Desember. Scholz juga memperingatkan bahwa NATO tidak boleh diseret ke dalam perang dengan Moskow.
“Seorang kanselir Jerman yang mengambil sumpah jabatannya dengan serius harus melakukan segalanya untuk memastikan bahwa perang Rusia melawan Ukraina tidak berubah menjadi perang antara Rusia dan NATO,” tegasnya.
Scholz menambahkan bahwa dia tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu terjadi.
“Bagi saya, penting agar percakapan terus kembali ke poin utama: bagaimana dunia keluar dari situasi yang mengerikan ini? Syaratnya jelas, penarikan pasukan Rusia,” kata Scholz.
Selain Jerman, Amerika Serikat (AS) juga berjanji akan memberikan tank M1 Abrams ke Kyiv.
“Untuk saat ini, belum ada pembicaraan yang disepakati (dengan Scholz) dalam jadwal. Putin telah dan tetap terbuka untuk dihubungi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Jerman adalah donor perangkat keras militer terbesar kedua ke Ukraina setelah AS, menurut Kiel Institute for the World Economy, di depan kekuatan Eropa lainnya seperti Prancis dan Inggris.
Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Melnyk telah mendesak Jerman untuk membeli sejumlah pesawat tempur Tornado.
Melnyk juga mendesak masyarakat internasional untuk bergabung dengan Jerman memberikan jet tempur untuk negaranya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali meminta negara-negara Barat untuk menyediakan lebih banyak sistem senjata canggih bagi negaranya.
Zelensky secara khusus menyebutkan proposal baru untuk negara-negara Barat berupa Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS).
“Tidak boleh ada tabu dalam penyediaan senjata untuk melindungi diri dari teror Rusia,” katanya.
Rusia, pekan lalu, mengutuk pengiriman tank tempur NATO ke Ukraina dan menyebutnya sebagai bukti langsung dan berkembang keterlibatan AS dan Eropa dalam perang tersebut.
Pemimpin Rusia mengatakan garis Jerman dan Barat di Ukraina telah rusak dan meminta Berlin untuk memikirkan kembali pendekatannya. (Aljazeera/OL-1)