PURNAWIRAWAN Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Petr Pavel mengalahkan miliarder yang juga mantan Perdana Menteri Andrej Babis dalam pemilihan putaran kedua pada Sabtu (28 Januari) untuk menjadi presiden keempat Republik Ceko.
Pavel, mantan penerjun payung, memenangkan 58,3% suara sementara Andrej Babis mencetak 41,7%, menurut hasil akhir yang dipublikasikan oleh Kantor Statistik Pemilihan Umum Ceko.
"Saya ingin berterima kasih kepada mereka yang memilih saya dan juga mereka yang tidak datang ke tempat pemungutan suara, karena mereka menegaskan bahwa mereka menghormati demokrasi dan peduli pada negara ini," kata Pavel menanggapi data tersebut.
Dia menilai kebenaran, martabat, rasa hormat, dan kerendahan hati telah menang dalam pemilihan umum Ceko kali ini. Pavel yang berusia 60 tahun akan menggantikan Presiden Milos Zeman.
Baca juga: Rusia Balas Usir 20 Diplomat Rep Ceko
Milos merupakan seorang politikus yang memecah belah Ceko dan membina hubungan dekat dengan Moskow hingga perang di Ukraina muncul. Salah satu negara anggota NATO yang berpenduduk 10,5 juta itu mencatatkan tingkat partisipasi 70%.
Faktornya karena kedua kandidat menggelar kampanye yang intensif ditambah banyak isu kontroversi. Babis dan keluarganya sempat mendapatkan ancaman pembunuhan, sementara Pavel menjadi korban hoaks.
Pavel mengatakan bahwa dia siap mengatasi polarisasi yang disebabkan oleh kampanye, dampak pandemi covid-19 dan perang di Ukraina. "Ini harus diubah, dan Anda telah membantu saya mengambil langkah pertama menuju perubahan ini," katanya.
Babis, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Ceko dari 2017 hingga 2021, memberi selamat kepada Pavel dan mengaku kalah. "Saya ingin dia menjadi presiden dari semua warga Republik Ceko, peka terhadap masalah mereka dan memperjuangkan kepentingan Republik Ceko," tambahnya.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menantikan penguatan kerja sama yang dengan Pavel. "Saya tidak sabar menunggu pertemuan pribadi dan berharap Anda banyak kekuatan dan kesuksesan," tambahnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengucapkan selamat dan mengundang Pavel ke Paris. "Negara kami terkait dengan nilai-nilai Eropa yang mendalam dan dengan dukungan kami ke Ukraina," tambahnya.
Pavel akan menjadi Presiden Ceko keempat sejak negara itu merdeka setelah pecah dari Slovakia pada 1993. Presiden Slovakia Zuzana Caputova memberi selamat kepada Pavel secara langsung. "Saya senang bahwa di wilayah kami dan di Eropa, ada kepala negara baru yang menghormati nilai-nilai demokrasi,"ujarnya.
Pavel dinobatkan sebagai pahlawan dalam perang Serbo-Kroasia usai membantu membebaskan pasukan Prancis dari zona perang. Dia naik menjadi kepala Staf Umum Ceko dan Ketua Komite Militer NATO.
Seperti Babis, Pavel adalah anggota Partai Komunis pada 1980-an. Tetapi pria dengan janggut dan rambut putih yang rapi itu menjadi pendukung kuat keanggotaan Ceko di Uni Eropa dan NATO.
"Kami tidak memiliki alternatif yang lebih baik. Kami harus menggunakan semua peluang yang ditawarkan oleh keanggotaan dan mencoba mengubah apa yang tidak kami sukai," katanya.
Pavel telah berjanji untuk menjadi independen yang tidak terpengaruh oleh politik partai dan terus mendukung bantuan untuk Ukraina. "Saya percaya itu berhak mendapatkan kesempatan yang sama seperti yang kita dapatkan di masa lalu," katanya.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyambut komitmen kuat untuk nilai-nilai Eropa dari Pavel.
"Pengalaman Anda dalam keamanan, pertahanan, dan hubungan luar negeri akan sangat berharga untuk menjaga dan memperkuat persatuan Eropa dalam mendukung Ukraina," tambahnya.
Analis politik yang berbasis di Praha Jiri Pehe mengharapkan Pavel akan bergabung dalam kekuatan negara-negara Barat. "Tidak akan ada ambivalensi yang kami miliki dengan Milos Zeman," katanya. (CNA/Cah/OL-09)