ASTRONAUT Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al-Neyadi, Rabu (25/1), mengatakan dirinya tidak wajib berpuasa Ramadan saat sedang melakukan misi di luar angkasa.
Pria berusia 41 tahun itu akan menjadi astronaut Arab pertama yang akan menghabiskan enam bulan di luar angkasa ketika dia bertolak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), bulan depan, dengan menumpang roket SpaceX Falcon 9.
Neyadi bersama dua astronaut Amerika Serikat (AS) Stephen Bowen dan Warren Hoburg serta kosmonaut Rusia Andrey Fedyaev dijadwalkan bertolak ke ISS pada 26 Februari mendatang.
Baca juga: European Space Agency Rekrut Pria Disabilitas sebagai Astronot
Ketika ditanya dalam konferensi pers mengenai bagaimana dia akan menjalankan ibadan puasa Ramada, Neyadi mengatakan dirinya mendapatkan dispensasi dari berpuasa.
"Saya bisa didefinisikan sebagai musafir dan saya diizinkan tidak berpuasa," ujar Neyadi.
"Jadi, jika berpuasa bisa mengancam misi saya atau membuat kru lain dalam bahaya, saya diizinkan untuk tidak berpuasa," lanjutnya.
Neyadi akan menjadi warga UEA kedua yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Pada September 2019, Hazzaa al-Mansoori menghabiskan delapan hari di ISS. (AFP/OL-1)