20 January 2023, 15:30 WIB

Inflasi di Jepang Capai Rekor


Cahya Mulyana |

JEPANG mengalami kenaikan harga barang-barang konsumsi yang tertinggi dalam empat dekade terakhir. Itu terjadi pada Desember 2022, yang memicu bank sentral negara itu enggan menaikan suku bunga.

Inflasi di negara ekonomi terbesar ketiga dunia itu naik 4% secara tahun ke tahun (YoY), kenaikan paling tajam sejak 1981. Pada November 2022, Jepang mencatatkan angka inflasi hanya 3,7% namun tetap menjadi rekor tertinggi dalam empat dekade.

Angka inflasi itu datang beberapa hari setelah Bank of Japan (BOJ) memilih untuk tidak beralih dari kebijakan moneter ultra-longgarnya. BOJ melawan tren internasional dengan mempertahankan suku bunga yang lebih rendah.

Jepang sejak tahun 1990-an berayun antara periode inflasi dan deflasi yang lamban, mendorong para pembuat kebijakan mengandalkan suku bunga rendah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Suku Bunga Acuan Naik jadi 5,75%, BI Kejar Penurunan Inflasi

Meskipun inflasi Jepang tetap jauh di bawah negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, namun jauh di atas target BOJ yakni sekitar 2%. Analis menilai angka inflasi saat ini dapat mengubah keputusan BOJ untuk menaikkan suku bunga.

Inflasi Jepang didorong oleh kenaikan harga energi yang naik sebesar 15,2% pada Desember. Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda, yang masa jabatannya akan berakhir pada April, mengatakan lebih suka bertahan dengan kebijakan moneter yang sangat longgar sampai nilai upah naik.

Banyak perusahaan Jepang, termasuk induk dari raksasa pakaian kasual Uniqlo, telah mengumumkan rencana untuk menaikkan upah di tengah kenaikan harga dan kekurangan tenaga kerja yang memburuk. Lebih dari separuh perusahaan besar Jepang mengatakan mereka berencana untuk menaikkan upah tahun ini.(Aljazeera/OL-5)

BERITA TERKAIT