PEMERINTAH Australia, Rabu (4/1), mengkritik minimnya transparansi Tiongkok terkait data covid-19 mereka setelah menolak masukan dari kepala kesehatan mereka agar tidak memberlakukan tes covid-19 bagi pelancong asal 'Negeri Tirai Bambu' itu.
Sejumlah negara di dunia, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Jepang, telah memberlakukan aturan yang lebih ketat bagi para pelancong asal Tiongkok.
Tiongkok, yang mengalami lonjakan kasus setelah melonggarkan kebijakan zero covid-19 mereka, mengecam kebijakan negara-negara itu dan mengancam akan mengambil langkah balasan.
Baca juga: AS Bela Kebijakan Wajib Tes Covid-19 Bagi Pelancong Asal Tiongkok
Mulai Kamis (5/1), pelancong asal Tiongkok, Hong Kong, dan Makau harus menunjukkan hasil negatif tes covid-19, 48 jam sebelum bertolak ke Australia.
Kebijakan itu awalnya ditolak oleh Kepala Kesehatan Australia Paul Kelly yang menyebut langkah itu tidak sesuai dengan rasionalitas kesehatan publik.
Namun, Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers menegaskan kebijakan itu diambil karena kehati-hatian.
"Kebijakan ini terkait dengan bagian dunia yang tidak transparan mengenai kondisi covid-19 mereka," ujar Chalmers.
Ketika ditanya apakah kebijakan itu dipicu oleh motif politik, Chalmers membantahnya.
"Ada kekhawatiran dari komunitas glonal mengenai transparansi dan kualitas data covid-19 dari Tiongkok," lanjutnya.
Data yang dikumpulkan WHO menunjukan tidak ada angka baru covid-19 dari Tiongkok selama lebih dari sepekan. (AFP/OL-1)