29 December 2022, 11:33 WIB

Kebakaran Hotel-Kasino di Kamboja Tewaskan 10 Orang


 Cahya Mulyana |

SEBANYAK 10 orang tewas usai api melahap sebuah hotel-kasino di Poipet, Kamboja, kota yang berbatasan dengan Thailand, pukul 23:30 waktu setempat, Rabu (28/12). Kebakaran ini juga melukai 30 pengunjung.

"Kebakaran melanda hotel Grand Diamond City di Poipet dengan sekitar 10 orang tewas dan 30 orang terluka," ungkap pernyataan kepolisian setempat, dilansir dari AFP, Kamis (29/12).

Kepolisian menambahkan saat kejadian fasilitas itu diisi oleh 400 orang. Media lokal melaporkan sejumlah warga negara asing berada di dalam kasino saat kebakaran terjadi.

Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan mereka berkoordinasi dengan otoritas lokal. Thailand membantu dengan mengerahkan tim pemadam kebakaran juga rumah sakit untuk merawat yang korban kebakaran tersebut di provinsi Sa Kaeo.

Baca juga: Obat Sirop Buatan India Tewaskan 18 Anak Uzbekistan

"Pihak berwenang telah berusaha mengendalikan api termasuk dengan mengirimkan truk pemadam kebakaran dari pihak Thailand," kata kementerian itu.

Seorang sukarelawan dari kelompok penyelamat Thailand, Yayasan Ruamkatanyu mengatakan kobaran api dimulai di lantai pertama dan menyebar dengan cepat ke seluruh ruangan.

Hotel-kasino itu berada di salah satu negara termiskin di Asia Tenggara dan menerapkan larangan bermain judi di kasino.

Banyak hotel-kasino yang berdiri di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja, dengan Poipet menjadi pusatnya. Kebakaran tersebut terjadi setelah dua insiden serupa Thailand dan Vietnam.

Pada Agustus, kebakaran terjadi di klub malam Thailand yang menewaskan 26 orang dan melukai puluhan lainnya. Kemudian September, kebakaran terjadi di Vietnam selatan, menewaskan 32 orang di sebuah bar karaoke.

Kekhawatiran telah lama muncul atas lemahnya peraturan kesehatan dan keselamatan di kawasan ini, terutama di bar, klub malam, dan tempat hiburan yang tak terhitung jumlahnya.

Kebakaran besar meletus di pesta Malam Tahun Baru di klub Santika yang megah di Bangkok pada 2009 menewaskan 67 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya. Pemilik Santika dipenjara selama tiga tahun karena insiden itu. (AFP/Cah/OL-09)

BERITA TERKAIT