15 December 2022, 09:51 WIB

100 Ribu Perawat di Inggris Mogok Kerja


Cahya Mulyana |

SEBANYAK 100 ribu perawat dari 76 rumah sakit (RS) pemerintah Inggris melangsungkan aksi mogok massal, Kamis (15/12). Aksi yang menjadi kali pertama dalam sejarah Inggris ini untuk menuntut kenaikan gaji.

Akibatnya banyak ribuan agenda operasi dan pelayanan medis lainnya batal. Inggris juga tengah menghadapi aksi serupa dari asosiasi industri seperti perhubungan, pos dan layananan lainnya.

Gelombang protes ini berasal dari kesamaan tuntutan setelah angka inflasi sulit dikendalikan pemerintah Inggris. Kini inflasi mencapai lebih dari 10%, sementara kenaikan gaji hanya berada dalam kisaran 4%.

Namun dari semua pemogokan, aksi dari para perawat akan sangat mencuri perhatian masyarakat Inggris.

"Sangat disesalkan beberapa anggota serikat melakukan aksi mogok," kata Menteri Kesehatan Inggris Steve Barclay.

Baca juga: Rakyat Mesir Tuntut Inggris Kembalikan Prasasti

Pihaknya mengaku telah mengantisipasi aksi ini. Dia memastikan layanan kesehatan tetap berjalan meskipun tidak maksimal. Barclay meminta seluruh pasien tidak mengkhawatirkan pemogokan ini. Bagi masyarakat yang sudah membuat janji dengan pihak RS juga harus memenuhinya terkecuali dibatalkan sepihak.

Aksi ini belum pernah terjadi selama 106 tahun sejarah Inggris. Royal College of Nursing (RCN) mengatakan tenaga medis tidak punya pilihan dalam kasus ini karena terhimpit kebutuhan hidup.

Mereka menuntut pemerintah Inggris menaikan gaji 19%, dengan alasan telah mengalami pemotongan gaji selama satu dekade. Pemerintah di Skotlandia menghindari pemogokan perawatan dengan mengadakan pembicaraan tentang gaji.

Wales dan Irlandia Utara juga melancarkan antisipasi serupa untuk menghindari aksi di wilayah mereka. Pemerintah Inggris mengatakan tidak mampu membayar lebih dari 4-5 kenaikan gaji.(AFP/OL-5)

BERITA TERKAIT