GEDUNG Putih mengecam sikap mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, karena mengadakan pertemuan dengan kalangan supremasi kulit putih terkemuka dan rapper Kanye West. Mereka diketahui terlibat dalam badai atas pernyataan anti-Yahudi.
Trump mengakui bahwa terdapat agenda makan malam di Mar-a-Lago dengan West, yang secara resmi mengubah namanya menjadi Ye. Sang selebritas pun membawa teman-temannya, seperti Nick Fuentes, seorang anti-Semit dan rasis yang blak-blakan.
"Saya tidak kenal Nick Fuentes," jelas Trump dalam akun media sosialnya.
Baca juga: Miliki Twitter, Elon Musk Pulihkan Akun Donald Trump
Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Andrew Bates menyatakan kekecewaan pemerintahan AS terhadap pertemuan Trump dengan Fuentes. "Kefanatikan, kebencian dan anti-semitisme sama sekali tidak memiliki tempat di AS," ujar Bates.
"Penolakan terhadap tragedi Holocaust menjijikkan dan berbahaya, serta harus dikutuk dengan tegas,” imbuhnya.
Presiden AS Joe Biden, yang menghabiskan liburan akhir pekan di Nantucket, pun menghindari pertanyaan tentang makan malam Trump dengan sejujumlah pesohor tersebut. "Anda tidak ingin mendengar apa yang saya pikirkan," cetus Biden.
Adapun Fuentes merupakan penyangkal Holocaust yang saluran YouTube-nya ditangguhkan secara permanen pada awal 2020, karena melanggar kebijakan ujaran kebencian di platform tersebut.
Baca juga: Trump Umumkan Maju di Pilpres AS 2024
Diketahui, Trump berencana mencalonkan diri kembali sebagai Presiden AS pada Pemilu 2024. Trump juga menyuarakan dukungannya terhadap seorang nasionalis kulit putih meresahkan beberapa mantan pejabat pemerintahannya.
Axios, sebuah situs berita, mengutip pernyataan sumber pada agenda makan malam tersebut, yang mengungkapkan ketertarikan Trump terhadap Fuentes. Sekalipun Trum sepertinya kurang mengetahui latar belakangnya.
Kanye West atau Ye telah kehilangan kemitraan terhadap sejumlah merek ternama, seperti Adidas dan GAP, atas pernyataan kontroversial dan sikap anti-Yahudi belum lama ini.(AFP/OL-11)