TERDAPAT dua perahu kayu berisi 230 pengungsi Rohingya yang terdampar Kabupaten Aceh Utara, Selasa (15/11) dan Rabu (16/11) lalu sekitar pukul 03.25 WIB.
Oleh warga sekitar mereka ditampung ke meunasah (surau) suatu desa. Merespons dengan cepat, Tim ASAR Humanity cabang Aceh bergerak ke lokasi membantu dengan mendirikan Dapur Umum di Desa Bluka Teubai.
“Alhamdulilah kami juga berkolaborasi dengan para relawan, masyarakat, beserta pemerintah dan aparat setempat untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Tim kami segera menyiapkan ratusan porsi makanan siap saji untuk para pengungsi,” ujar Kepala Program ASAR Humanity Lisdayanti dalam keterangan resminya, Jumat (11/18).
Menurut informasi Tim ASAR Humanity yang berada di lokasi, lanjut Lisdayanti, pada perahu pertama yang terdampar Selasa lalu, para pengungsi Rohingya tersebut terdiri dari: 73 lelaki dewasa, 32 perempuan dewasa, 5 anak-anak dan seorang balita.
Baca juga: 60 Tahun Myanmar Siksa Rohingya, AS Labeli Genosida
Sedangkan pada perahu kedua yang terdampar Rabu lalu, para pengungsi Rohingya tersebut terdiri dari: 61 lelaki dewasa, 36 perempuan dewasa, 12 anak lelaki dan 10 anak perempuan.
“Sehingga dapat disimpulkan bahwa total pengungsi yang terdampar di Aceh Utara berjumlah 230 jiwa,” kata Lisdayanti
Hingga saat ini, kata Lisdayanti, Tim ASAR Humanity bersama para relawan lainnya sedang mendata dan mengkoordinasikan bantuan darurat bagi ratusan pengungsi Rohingya.
“Sementara ini mereka sangat membutuhkan bantuan seperti makanan siap saji, air minum, obat-obatan, gizi anak & bayi, selimut, pakaian, dll. Apabila para pahlawan berkenan memberikan bantuan terbaik untuk pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh Utara bisa cek media sosial Asar Humanity untuk informasi lengkapnya,” tutur Lisdayanti.
Lisdayanti berharap, semoga kolaboraksi kebaikan ini dapat segera meredakan derita saudara Rohingya. (RO/OL-09)