17 November 2022, 19:16 WIB

Junta Bebaskan 6 ribu Tahanan


Cahya Mulyana |

JUNTA militer Myanmar membebaskan hampir 6ribu tahanan dari penjara dengan amnesti. Pembebasan ini sebagai bagian dari peringatan hari nasional Myanmar.

"Secara keseluruhan, 5.774 tahanan laki-laki dan 676 tahanan perempuan diberikan amnesti untuk memperingati hari nasional Myanmar dan juga atas dasar alasan kemanusiaan," ungkap pejabat junta Myanmar.

Warga asing yang sudah bebas akan dideportasi oleh junta. Beberapa yang masuk dalam daftar pembebasan itu ialah ekonom Australia sekaligus mantan penasihat Aung San Suu Kyi, Sean Turnell. Turnell telah didakwa melanggar Undang-undang rahasia negara.

Kemudian mantan utusan Inggris Vicky Bowman dan suaminya termasuk di antara mereka yang dibebaskan. Bowman, yang suaminya merupakan artis terkemuka Burma Ko Htein Lin, telah didakwa melakukan pelanggaran imigrasi.

Selain itu warga negara Amerika Serikat (AS) Kyaw Htay Oo dan produser film Jepang Toru Kubota juga telah menghirup udara bebas. Kubota dituduh melakukan penghasutan dan melanggar Undang-undang komunikasi.

Myanmar mengalami gejolak politik sejak militer melakukan kudeta tahun lalu dengan menangkap para pemimpin sipil, termasuk Aung San Suu Kyi dalam penggerebekan dini hari pada 1 Februari 2021.

Kudeta tersebut memicu protes luas yang sering kali ditindak dengan aksi kekerasan, dan memicu perlawanan bersenjata di antara beberapa kelompok etnis di negara Asia Tenggara tersebut.

Tahanan lain yang dibebaskan termasuk 11 selebritas dan Kyaw Tint Swe, seorang mantan menteri sekaligus ajudan dekat Suu Kyi.

Baca juga: Bertolak ke Thailand, Presiden Jokowi Hadiri KTT APEC

Kementerian Luar Negeri Australia belum menanggapi permintaan komentar. Sementara, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan bahwa mereka telah diberi tahu tentang pembebasan Kubota.

Kubota adalah jurnalis asing kelima yang ditahan di Myanmar, setelah warga AS Nathan Maung dan Danny Fenster, Robert Bociaga dari Polandia dan Yuki Kitazumi dari Jepang. Semuanya kemudian dibebaskan dan akan dideportasi.

Setidaknya 170 jurnalis telah ditangkap sejak kudeta menurut UNESCO, dengan hampir 70 orang masih ditahan. Keluarga dan teman-teman mereka berharap pembebasan 70 jurnalis oleh junta.

San San Aye mengatakan dia sedang menunggu saudara laki-laki dan perempuannya dibebaskan. "Tiga dari mereka dijatuhi hukuman tiga tahun masing-masing delapan bulan lalu," katanya kepada AFP.

Kyaw Htay mengatakan putranya telah dijatuhi hukuman tiga tahun karena membagikan postingan anti-kudeta di media sosial. "Saya harap dia akan dibebaskan hari ini," katanya.

"Pembebasan Profesor Turnell adalah berita luar biasa setelah disandera oleh rezim, dan keluarga serta teman-temannya akan senang," kata analis independen David Mathieson kepada AFP.

Namun dia mengatakan junta tidak menunjukkan tanda reformasi dan amnesti massal tidak membebaskan mereka dari kekejaman yang dilakukan sejak kudeta.

"Ribuan orang yang dipenjara sejak kudeta di Myanmar tidak melakukan kesalahan dan seharusnya tidak pernah dipenjara," kata juru bicara kantor regional Amnesti.

Tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat sejak menggulingkan pemerintah Suu Kyi telah menewaskan lebih dari 2.300 warga sipil, menurut kelompok pemantau lokal. Junta menyalahkan pejuang anti-kudeta atas kematian hampir 3.900 warga sipil.(OL-4)

BERITA TERKAIT