PRESIDEN Joko Widodo memberikan perhatian khusus terhadap situasi Myanmar yang semakin buruk. Dalam KTT ASEAN di Kamboja, Presiden menyampaikan kekecewaannya atas tidak adanya progres yang signifikan dari impelementasi 5-point consensus (5PC) oleh junta militer Myanmar.
“Indonesia sangat kecewa dengan situasi Myanmar yang semakin buruk. Tidak adanya progres yang signifikan dari implementasi 5PC. Kita tidak melihat adanya komitmen dari junta militer untuk mengiplementasikannya,” ujar Jokowi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Jokowi: Kesatuan dan Sentralitas ASEAN Jangan Jadi Mantra Kosong
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa krisis di Myanmar tidak boleh menganggu perjalanan dan kerja sama ASEAN, khususnya dalam menjaga kesatuan di kawasan.
“Indonesia mempertegas posisinya untuk tidak memperbolehkan non-political representation dalam KTT ASEAN dan pertemuan tingkat menteri luar negeri. Indonesia juga mengusulkan hal serupa diberlakukan di luar pertemuan tingkat menteri luar negeri,” imbuhnya.
Baca juga: AS dan UE Perberat Sanksi bagi Rezim Militer Myanmar
Menurut Jokowi, Indonesia tetap berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Myanmar. Indonesia juga mendorong ASEAN untuk melakukan engagement dengan seluruh stakeholders di Myanmar dan melakukan dialog.
“Indonesia juga menyerukan untuk segera menghentikan segala tindak kekerasan di Myanmar,” tandas Presiden.(OL-11)