KERAJAAN media milik Rupert Murdoch, Kamis (10/11), meninggalkan Donald Trump dengan menyebut mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu sebagai pecundang yang tidak memiliki penilaian yang baik setelah hasil yang tidak baik bagi Partai Republik di pemilu sela.
Beberapa hari sebelum Trump mengumumkan dirinya akan mencalonkan diri sebagai presiden, The Wall Stree Journal, surat kabar andalan News Corp milik Murdoch, menulis di editorial mereka bahwa Trump adalah pecundang terbesar Partai Republik mengacu pada hasil mengecewakan di pemilu sela yang digelar Selasa (8/11) lalu.
Halaman depan tabloid New York Post, media milik Murdoch lainnya, menggambarkan Trump sebagai karakter humpty dumpy yang terjatuh dengan menyebutnya sebagai penyebab gagalnya Partai Republik menang telak atas Partai Demokrat di pemilu.
Baca juga: Donald Trump Tuding Kecurangan Terulang di Pemilu Paruh Waktu
Kemudian, stasiun televisi Fox News melontarkan pujian bagi Gubernur Florida Ron DeSantis, yang dipandang sebagai rival utama Trump untuk menjadi kandidat Presiden AS dari Partai Republik.
"Pemenang terbesar dari pemilu sela ini adalah Gubernur Ron DeSantis yang menang telak di Florida. Pecundang terbesar? Donald Trumo," ungkap Fox.
Media massa milik Murdoch adalah sumber informasi utama bagi kelompok konservatif di AS karena dengan terang-terangan memuji Partai Republik dan menyerang Partai Demokrat.
Jadi, menyalahkan Trump atas kegagalan Partai Republik di pemilu sela dan memuji DeSantis bisa membentuk opini publik menjelang pemilihan presiden pada 2024.
Trump dijadwalkan mengumumkan dirinya akan mencalonkan diri sebagai presiden AS, pekan depan. Adapun DeSantis baru memberi petunjuk dirinya siap menjadi presiden AS tanpa mengungkapkan kapan akan mencalonkan diri. (AFP/OL-1)