LITERASI keuangan merupakan salah satu pendorong utama tujuan pembangunan dalam masyarakat modern.
Di bawah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs), literasi keuangan dan pendidikan saling terkait dengan berbagai tujuan, seperti Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG8) dan Pengurangan Ketimpangan (SDG10).
Hal ini juga memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan mendorong pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.
Tujuan pembangunan seperti membangun jaminan sosial yang solid dan memberikan kesempatan yang sama untuk semua, terlepas dari demografi.
Dalam upaya untuk meningkatkan derajat SDGs di masyarakat, QNET meluncurkan program literasi keuangan, FinGreen, untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pengelolaan keuangan yang penting dalam perjalanan kaum muda menuju kemandirian
Turki dan Nigeria dijadikan tempat percontohan dimulainya FinGreen, dan memiliki rencana untuk menerapkan FinFreen di beberapa tempat lainnya.
Baca juga: Financial Planner: Literasi Keuangan Penting Diajarkan Pada Anak Sejak Dini
Program ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat yang kurang mampu dan mengatasi tantangan keuangan yang dihadapi orang dewasa muda ketika mereka tidak dilengkapi dengan pengetahuan dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk berhasil mengelola keuangan mereka.
Malou Caluza, CEO QNET mengatakan bahwa sudah diterima secara luas bahwa inisiatif inklusi keuangan yang lebih baik dan relevan dapat mendorong pengurangan ketidaksetaraan gender.
"Wanita yang memiliki akses ke rekening bank, mekanisme tabungan, dan layanan keuangan lainnya mungkin lebih mampu mengontrol pendapatan mereka dan melakukan pengeluaran pribadi dan produktif," jelas Malou Caluza dalam keterangan, Selasa (27/9).
Faktanya, banyak penelitian menyatakan bahwa peningkatan akses ke layanan keuangan bagi perempuan juga dapat menjadi kunci untuk membuka potensi usaha mikro dan kecil mereka untuk tumbuh.
“Sebagai bisnis yang berfokus pada pengembangan wirausahawan mikro, QNET memahami bahwa kemandirian finansial dimulai dengan pendidikan dan inklusi," ucapnya.
"Melalui program FinGreen, QNET berupaya membantu kaum muda dan wanita mempelajari keterampilan, kebiasaan, dan sikap untuk membuat keputusan keuangan yang terinformasi, online dan offline,” tegas Malou Caluza.
FinGreen sejalan dengan SDGs PBB untuk memberikan keterampilan yang memadai dan pelatihan pengembangan yang tepat untuk semua, terutama bagi kaum muda, wanita, dan
mereka yang bercita-cita menjadi pengusaha. Program ini akan memainkan peran penting dalam mendukung masyarakat terpinggirkan di negara berkembang untuk mengurangi kemiskinan.
Progam direalisasikan melalui pembangunan kapasitas dan membekali peserta dengan pengetahuan keuangan dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari mereka.
FinGreen beroperasi berdasarkan tiga pilar: Menilai, Melatih, dan Mengadvokasi.
Bersama-sama dengan para ahli lokal, FinGreen menentukan cara paling efektif untuk menerapkan pelatihan.
"Kemudian memberikan pelatihan melalui guru yang terkualifikasi dan berkualifikasi, dan akhirnya berkomitmen untuk membangun program yang berkelanjutan untuk mendorong efek riak pengetahuan keuangan di seluruh masyarakat," jelas Malou Caluza. (RO/OL-09)