20 September 2022, 11:23 WIB

Menlu AS Desak Diplomasi Saat Menlu Armenia dan Azerbaijan Bertemu


Ferdian Ananda Majni |

MENTERI Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah mendesak mempertahankan perdamaian yang tahan lama antara Armenia dan Azerbaijan.

Diplomat tinggi AS itu mempertemukan Menlu dari kedua negara untuk pertama kali sejak pecahnya kekerasan pekan lalu.

Blinken menjamu Menlu Armenia Ararat Mirzoyan dan Menlu Azerbaijan Jeyhun Bayramov di sebuah hotel di New York City, AS, pada Senin (19/9) di sela Sidang Umum tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal Itu adalah pertemuan tatap muka pertama para menteri luar negeri sejak dua hari terjadi baku tembak pekan lalu.

Blinken meminta tidak ada kekerasan selama beberapa hari. “Keterlibatan diplomatik yang kuat dan berkelanjutan adalah jalan terbaik bagi semua orang,” katanya menjelang pertemuan.

Baca juga: Rusia Sebut Kuburan Massal Izyum Palsu

“Ada jalan menuju perdamaian yang tahan lama yang menyelesaikan perbedaan melalui diplomasi. AS siap melakukan apa pun untuk mendukung upaya ini. Dan saya berterima kasih kepada kedua rekan saya karena berada di sini hari ini untuk melanjutkan percakapan ini,” tutur Blinken.

Pertemuan itu diadakan hanya sehari setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Armenia dan mengutuk serangan Azeri, menarik keluhan dari Baku.

“Tuduhan tidak berdasar dan tidak adil yang dilontarkan Pelosi terhadap Azerbaijan tidak dapat diterima,” kata Kemenlu Azerbaijan dalam sebuah pernyataan.

“Ini merupakan pukulan berat bagi upaya normalisasi hubungan antara Armenia dan Azerbaijan,” tamabahnya.

Dewan Keamanan Nasional Armenia merevisi jumlah korban tewas dari pertempuran pekan lalu dari 136 menjadi 207, menjadikan total korban tewas di kedua belah pihak menjadi 286.

Gencatan senjata mulai berlaku pada hari Rabu (21/9) setelah pecahnya kekerasan, yang menandai gejolak terburuk sejak Armenia dan Azerbaijan berperang enam minggu atas wilayah Nagorno-Karabakh pada tahun 2020.

Kedua negara pecahan Uni Soviet itu terlibat dalam konflik puluhan tahun atas Nagorno-Karabakh, daerah kantong etnis Armenia di Azerbaijan yang berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia sejak perang separatis di sana berakhir pada 1994.

Armenia dan Azerbaijan saling menyalahkan atas putaran terakhir penembakan, dengan otoritas Armenia menuduh Baku melakukan agresi tanpa alasan dan pejabat Azeri mengatakan negara mereka menanggapi serangan Armenia.

Berbicara menjelang pertemuan Senin di New York City, Menteri Luar Negeri Azeri Bayramov mengatakan negaranya puas dengan tingkat hubungan dengan AS.

Bayramov juga mengatakan pembicaraan langsungnya dengan mitranya dari Armenia, Mirzoyan, bukanlah hal yang aneh. “Kami selalu terbuka untuk pertemuan,” pungkasnya. (Aljazeera/Fer/OL-09)

BERITA TERKAIT