30 July 2022, 19:59 WIB

WHO Eropa Perkirakan Lebih Banyak Kematian terkait Cacar Monyet


Mediaindonesia.com |

KANTOR Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa mengatakan pada Sabtu (30/7) bahwa diperkirakan lebih banyak kematian terkait cacar monyet menyusul laporan kematian pertama di luar Afrika. Ia menekankan pula bahwa komplikasi parah masih jarang terjadi.

"Dengan penyebaran cacar monyet yang terus berlanjut di Eropa, kami memperkirakan akan melihat lebih banyak kematian," kata Catherine Smallwood, Pejabat Darurat Senior di WHO Eropa, dalam sebuah pernyataan. Smallwood menekankan bahwa tujuannya menghentikan transmisi dengan cepat di Eropa dan menghentikan wabah ini.

Namun, Smallwood menekankan bahwa dalam banyak kasus penyakit itu sembuh sendiri tanpa perlu pengobatan. "Pemberitahuan kematian akibat cacar monyet tidak mengubah penilaian kami tentang wabah di Eropa. Kami tahu bahwa meskipun sembuh sendiri dalam banyak kasus, cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi parah," kata Smallwood.

Kementerian Kesehatan Spanyol mencatat kematian kedua terkait cacar monyet pada Sabtu, sehari setelah Spanyol dan Brasil melaporkan kematian pertama mereka. Pengumuman tersebut menandai kematian pertama yang terkait dengan wabah saat ini di luar Afrika.

Pihak berwenang Spanyol tidak akan memberikan penyebab spesifik kematian korban sambil menunggu hasil autopsi. Pihak berwenang Brasil menggarisbawahi bahwa pria yang meninggal memiliki kondisi serius lain.

"Alasan umum pasien mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit termasuk bantuan dalam mengelola rasa sakit, infeksi sekunder, dan dalam sejumlah kecil kasus kebutuhan untuk mengelola komplikasi yang mengancam jiwa seperti ensefalitis," jelas Smallwood. Menurut WHO, lebih dari 18.000 kasus telah terdeteksi di seluruh dunia di luar Afrika sejak awal Mei dengan mayoritas di Eropa.

Kelompok paling terpengaruh

WHO pekan lalu menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Ketika kasus melonjak secara global, WHO pada Rabu meminta kelompok yang saat ini paling terpengaruh oleh virus--pria yang berhubungan seks dengan pria--untuk membatasi pasangan seksual mereka.

Baca juga: Spanyol Laporkan Kematian Kedua terkait Cacar Monyet

Tanda-tanda awal penyakit ini termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam seperti cacar air. Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah dua hingga tiga minggu, terkadang membutuhkan waktu satu bulan.

Vaksin cacar dari pembuat obat Denmark, Bavarian Nordic, dipasarkan dengan nama Jynneos di Amerika Serikat dan Imvanex di Eropa. Penemuan ini untuk melindungi terhadap monkeypox. (AFP/OL-14)

BERITA TERKAIT