SEBUAH video yang menampilkan insiden penembakan di sebuah sekolah di Uvalde, Texas, dirilis Selasa (12/7) dan memperlihatkan bagaimana polisi menunggu selama lebih dari 1 jam sebelum menyerbu ke dalam kelas tempat pelaku menembak mati 19 pelajar dan dua guru.
Kepala Keamanan Publik Texas Steve McCraw mendeskripsikan tanggapan polisi dalam peristiwa penembakan pada 24 Mei itu sebagai sebuah kegagalan total dan menyebut para polisi membuang waktu berharga mencari kunci yang tidak pernah dibutuhkan.
Sebuah video dari kamera pengawas yang didapatkan surat kabar Austin American-Statesman menunjukkan pelaku, remaja berusia 18 tahun, menabrakkan truknya ke SD Robb dan kemudian memasuki bangunan pada pukul 11.33 bersenjatakan senapan semiotomatis.
Baca juga: Polisi: Crimo Lepaskan 70 Peluru ke Arah Penonton Parade 4 Juli
Kamera kemudian memperlihatkan pelaku menembakkan puluhan peluru dari luar pintu kelas sebelum kemudian masuk ke ruang kelas. Dia keluar sebentar, masuk kembali, dan tidak terlihat lagi.
Sejumlah polisi bersenjata terlihat tiba di sekolah itu dalam tempo 3 menit setelah tembakan pertama dilepaskan.
Mereka masuk ke gedung sekolah namun kemudian mundur ketika polisi melepaskan tembakan ke arah mereka.
Selama satu jam kemudian, para polisi itu berlindung di pintu masuk sekolah menunggu bala bantuan datang.
Pada pukul 12.21, 45 menit sejak polisi pertama tiba, bunyi tembakan tendengar dari tempat pelaku bersembunyi.
Polisi akhirnya memutuskan menyerbu ke ruang kelas itu pada pukul 12.50 dan menembak mati pelaku, 1 jam dan 14 menit sejak kedatangan mereka.
Video itu tidak memperlihatkan adanya anak yang ditembak dan Austin American-Stateman mengatakan suara teriakan telah dihilangkan.
Keputusan buruk
McCraw, kala bersaksi di hadapan Senat AS, Juni lalu, mengatakan polisi seharusnya bisa menghentikan pelaku 3 menit sejak dia memasuki sekolah.
Komandan di lokasi, Pete Arredondo disebut membuat keputusan untuk lebih menyelamatkan anak buahnya ketimbang para pelajar di sekolah itu.
"Para polisi itu memiliki senjata, anak-anak itu tidak. Para polisi itu memiliki rompi antipeluru, anak-anak itu. Para polisi itu terlatih, anak-anak itu tidak," kecam McCraw.
Arredondo mengklaim ruang kelas itu terkunci sehingga polisi tidak bisa mendatangi pelaku namun pernyataan itu dibantah McCraw.
"Dia menungu kunci yang sebenarnya tidak pernah diperlukan.
McCraw menyimpulkan, Arredondo, yang sejak insiden itu telah diskors, mengambil keputusan yang salah.
Dia menambahkan aksi polisi di Uvalde bertentangan dengan pelajaran yang didapat sejak insiden penembakan di SMA Columbine, yang menewaskan 13 orang, 1999 lalu.
"Ada bukti kuat bahwa tanggapan penegak hukum di SD Robb adalah kegagalan besar dan bertentangan dengan segala yang kita pelajari selama dua dekade terakhir sejak pembantaian di Columbine," tegas McCraw. (AFP/OL-1)