07 July 2022, 21:05 WIB

Austria dan Inggris Bantah, Polandia Benarkan Ilmuwannya Ditahan Iran


Mediaindonesia.com |

MEDIA Iran melaporkan bahwa Garda Revolusi menangkap beberapa diplomat asing karena spionase menuai kebingungan pada Kamis (7/7). Ini karena dua negara yang bersangkutan membantah bahwa warga negara mereka ditahan.

Polandia pada Kamis mengonfirmasi seorang ilmuwan berada dalam tahanan Iran. Austria dengan keras menolak laporan bahwa salah satu diplomatnya ditahan Ini sama dengan pengumuman oleh Inggris pada Rabu malam.

Perkembangan itu bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Teheran dan kekuatan dunia atas upaya yang terhenti untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dan peningkatan baru-baru ini dalam penahanan yang dikonfirmasi terhadap warga negara Barat di Iran. Pada Rabu, kantor berita Iran Fars dan televisi pemerintah melaporkan bahwa Garda Revolusi menangkap--pada tanggal yang tidak disampaikan--beberapa diplomat asing.

"Badan intelijen Garda Revolusi mengidentifikasi dan menangkap diplomat dari kedutaan asing yang memata-matai Iran," kata Fars. Seorang diplomat Inggris yang disebut oleh televisi pemerintah sebagai Wakil Dubes Inggris Giles Whitaker kemudian diusir.

London dengan cepat membantah bahwa wakil duta besarnya telah ditangkap. Pada Kamis, duta besar Inggris untuk Iran mengatakan bahwa utusan itu meninggalkan negara itu pada tahun lalu.

September 2021

Wina juga membantah laporan di media Iran yang mengeklaim bahwa Ronald Geschirr, yang disebutnya penasihat budaya kedutaan Austria, termasuk di antara mereka yang ditangkap. "Mengenai laporan media, semua karyawan dan kerabat mereka di Teheran baik-baik saja, tidak ada yang ditangkap," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria kepada AFP.

Baca juga: Larangan Naik Kereta Api bagi Wanita Iran tanpa Jilbab

Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Lukasz Jasina mengonfirmasi pada Kamis bahwa seorang warga negara Polandia dirampas kebebasannya di Iran pada September 2021. Ia mengidentifikasi tahanan hanya sebagai ilmuwan yang diakui tanpa menyebutkan namanya.

"Tindakan konsuler dan diplomatik sedang diambil untuk memungkinkan warga kami kembali ke Polandia sesegera mungkin," tambah Jasina. Ia mencatat Warsawa melakukan kontak dengan negara-negara sekutu tanpa memberikan perincian, tetapi meminta agar privasi keluarga dihormati.

Zionis

Televisi pemerintah Iran menunjukkan gambar seorang pria yang diidentifikasi sebagai Maciej Walczak, kepala departemen mikrobiologi di Universitas Nicolaus Copernicus di Torun, Polandia. "Universitas ini terkait dengan rezim Zionis," katanya mengacu pada musuh bebuyutan Israel yang sangat menentang perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.

Baca juga: Wakil Dubes Inggris Disebut sudah Pergi dari Iran Tahun Lalu 

Iran menganggapnya sebagai ancaman bagi keamanan negara. Walczak, "Memasuki Iran dengan tiga orang lain dalam rangka pertukaran ilmiah tetapi dia pergi ke daerah gurun Shahdad sebagai turis saat uji coba rudal sedang dilakukan," kata televisi pemerintah. Dikatakan dia mengambil sampel batu dan tanah.

Namun Marcin Czyzniewski, juru bicara universitas tempat Walczak dilaporkan menjadi ahli mikrobiologi lingkungan, mengatakan itu cerita lama. "Iran menyebutkan nama tiga orang, dua di antaranya telah kembali ke Torun selama berbulan-bulan," kata Czyzniewski. Ketegangan antara Iran dan kekuatan Barat akhir-akhir ini meningkat karena pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 terhenti sejak Maret. (AFP/OL-14)

BERITA TERKAIT