13 June 2022, 08:30 WIB

Di Tengah Perang, Dua Pasang Prajurit Ukraina Menikah


Basuki Eka Purnama |

SUARA sirene mewarnai pesta pernikahan dua pasang prajurit Ukraina, Minggu (12/6).

Dua pasangan muda, yang bertemu saat bertugas di lini depan perang melawan Rusia, saling mengikat janji di Kota Druzhkivka, 40 kilometer dari garis depan pertempuran.

Pemandangan dua pasangan saling bertukar janji setia kontras dibandingkan aksi militer Rusia yang berusaha merebuat negara tetangganya, Ukraina.

Baca juga: Biden: Bocoran Invasi Rusia tak Digubris Zelenskyy

Salah satu pengantin perempuan, Khrystyna Lyuta, 23, memilih mengenakan celana militer dan sepatu tentara serta blus tradisional Ukraina berwarna merah yang dihiasi sulaman bunga.

"Saya sudah terbiasa dengan seragam ini," ujar perempuan berpangkat kopral kelas satu itu mengenai pilihan pakainnya.

Lyuta bertemu dengan suaminya, Volodymyr Mykhalchuk, 28, dua bulan lalu di medan pertempuran.

Mereka sebenarnya tinggal berjarak 5 kilometer di wilayah Vinnytska namun tidak akan bertemu jika tidak ada invasi Rusia.

"Perang adalah perang namun hidup harus terus berjalan," ungkap Lyuta mengenai keputusannya untuk menikah.

"Ini bukan keputusan terburu-buru," timpal Mykhalchuk. "Yang terpenting adalah kami saling mencintai dan ingin bersama."

Pengantin perempuan lainnya, Kristina, 23, memilig ganun tradisional berwarna putih saat menikah dengan Vitaly Orlich, 23.

"Saya merasa kami membuat sebuah keluarga baru, tidak penting bagaimana terjadinya," kata Kristina.

Kedua pengantin laki-laki mengenakan seragam militer.

Kedua pasangan itu dijadwalkan kembali ke garis depan selepas upacara pernikahan mereka.

"Saya tidak bisa mereka hari libur. Yang bisa saya lakukan adalah mereka tidak akan berada di medan pertempuran. Mereka akan ditempatkan di garis belakang," ujar Komandan Brigade Oleksandr Okhrimenko.

Keempat prajurit itu berasal dari 14th Separate Mechanised Brigade, yang selama ini melawan pasukan Rusia di Donbas ejak Mei lalu.

Kedua pasangan itu menikah secara tradisional dan dilanjutkan dengan pemberkatan secara Kristen Orthodox di hari yang penting dalam kalender gereja, perayaan Tritunggal Maha Kudus.

Pastor yang memimpin pernikahan mereka, Yuriy Zdebskiy mengatakan bahwa pernikahan kali ini merupakan yang pertama di antara prajurit selama invasi Rusia sejak 24 Februari lalu. (AFP/OL-1)

BERITA TERKAIT