06 June 2022, 21:03 WIB

Libanon Minta Mediasi AS setelah Israel Eksplorasi Gas Karish


Mediaindonesia.com |

LIBANON pada Senin (6/6) menyerukan mediasi Amerika Serikat (AS) setelah Israel memindahkan kapal produksi gas ke ladang lepas pantai. Masalahnya, sebagian daerah itu diklaim oleh Beirut.

Kapal yang dioperasikan oleh Energean Plc yang terdaftar di London tiba di ladang gas Karish pada Minggu (5/6) dan akan segera mulai beroperasi, kata Energean dalam suatu pernyataan. Langkah itu segera menuai kecaman dari presiden dan perdana menteri Libanon yang mengadakan pembicaraan pada Senin untuk membahas langkah selanjutnya.

Keduanya sepakat untuk, "Mengundang utusan AS Amos Hochstein ke Beirut untuk memulai kembali negosiasi tentang perbatasan laut selatan Libanon," yang terhenti Mei lalu, kata suatu pernyataan oleh Perdana Menteri Najib Mikati. "Setiap eksplorasi, pengeboran, atau ekstraksi yang dilakukan oleh Israel di wilayah yang disengketakan merupakan provokasi dan tindakan agresi," kata pernyataan itu.

Libanon dan Israel terakhir berperang pada 2006. Keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik dan dipisahkan oleh perbatasan yang dijaga oleh PBB.

Baca juga: Orang Kaya Libanon Beli Paspor Karibia untuk Lolos dari Krisis

Mereka telah melanjutkan negosiasi perbatasan maritim mereka pada 2020. Namun prosesnya terhenti oleh klaim Beirut bahwa peta yang digunakan oleh PBB dalam pembicaraan perlu dimodifikasi.

Libanon awalnya menuntut 860 kilometer persegi di wilayah laut yang disengketakan tetapi kemudian meminta tambahan 1.430 kilometer persegi, termasuk sebagian dari Karish.

Tindakan permusuhan

Para pejabat Libanon pada Minggu mengatakan bahwa setiap aktivitas Israel di perairan yang disengketakan akan dinilai sebagai tindakan permusuhan dan serangan terhadap sumber daya alam Libanon. Bagi Israel, Karish terletak dalam zona ekonomi eksklusif Israel yang diakui PBB dan bukan di wilayah yang disengketakan, kata seorang pejabat senior Israel kepada AFP tanpa menyebut nama.

Seorang juru bicara kementerian energi Israel mengatakan kepada AFP bahwa pengeboran telah selesai beberapa bulan lalu dan aliran gas dari Karish akan dimulai pada September. Kapal produksi yang tiba Minggu akan terhubung ke Karish melalui pipa. "Pipa lain akan membawa gas dari kapal ke pantai Israel," katanya.

Baca juga: Australia Masukkan Hizbullah sebagai Organisasi Teroris, Israel Terima Kasih

Gerakan gerilyawan Hizbullah yang didukung kuat oleh Iran di Libanon memperingatkan Israel bahwa mereka dapat mengganggu upaya mengekstraksi minyak dan gas dari Karish dan daerah-daerah lain yang disengketakan.

Pakar energi Libanon Laury Haytayan mengatakan pihak berwenang Libanon harus menandatangani dekrit yang mengubah garis demarkasi perbatasan laut alih-alih meminta Washington untuk mediasi. "Jika pejabat Libanon percaya bahwa undangan untuk Hochstein untuk mengunjungi Beirut akan menghentikan pekerjaan di Karish, ini hanya buang-buang waktu," katanya kepada AFP. (OL-14)

BERITA TERKAIT