ISRAEL bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara Teluk Arab menuju normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan itu pada Senin (30/5).
"Kami percaya ada kemungkinan untuk melakukan proses normalisasi dengan Arab Saudi. Ini untuk kepentingan kami," kata Lapid kepada Army Radio sebagaimana dikutip dari i24 News.
"Kami sudah mengatakan bahwa ini langkah selanjutnya setelah Kesepakatan Abraham untuk membicarakan proses yang panjang dan hati-hati," tambahnya. Ia merujuk pada normalisasi Israel di 2020 dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.
"Kami bekerja dengan AS dan negara-negara Teluk dalam hal ini."
Baca juga: Pemerintah Israel Kecam Ekstremis Yahudi yang Lakukan Pawai
Sementara Tel Aviv dan Riyadh tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, hubungan baru-baru ini menghangat. Soalnya, Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman melihat Israel sebagai sekutu potensial yang strategis dalam memerangi pengaruh Iran di wilayah tersebut. Namun, tindakan normalisasi dengan kerajaan akan menjadi proses panjang yang terdiri dari langkah-langkah kecil, kata Lapid, menekankan bahwa kedua negara harus memprioritaskan keamanan mereka sendiri.
"Ini tidak akan terjadi dengan cara yang sama seperti terakhir kali," kata Lapid. Ia mengacu pada Kesepakatan Abraham yang disepakati dengan cepat.
"Bisa jadi tiga menteri luar negeri setelah saya, seseorang akan berdiri di podium dan akan merayakan ini. Hal itu tidak masalah. Begitulah cara seseorang menjalankan negara."
Baca juga: Janjikan Pembalasan, Garda Iran Tunjuk Pendukung Zionis Bunuh Kolonelnya
Komentarnya muncul tak lama setelah seorang pejabat senior Israel dilaporkan mengunjungi Arab Saudi untuk pembicaraan tentang keamanan dan kerja sama lain serta pembicaraan rahasia antara pejabat AS dan Saudi pekan lalu. (OL-14)