23 May 2022, 12:25 WIB

Kasus Baru Covid-19 di Beijing Melonjak


Nur Aivanni |

Beijing, pada Senin (23/5), melaporkan rekor jumlah kasus covid-19 selama wabahnya saat ini. Kota itu melaporkan 99 kasus pada Minggu, naik dari 61 kasus pada Sabtu.

Sementara totalnya masih rendah, lonjakannya adalah salah satu yang terbesar sejak wabah dimulai, dengan penghitungan kasus sebagian besar berkisar sekitar 50 per hari.

Wabah yang berkembang di Beijing menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Tiongkok dalam mengikuti pendekatan nol covid.

Strategi tanpa toleransi Tiongkok telah menjadi semakin kontroversial dalam menghadapi varian omikron yang sangat menular, dengan negara itu yang semakin terisolasi dari seluruh dunia meskipun menerapkan langkah-langkah pembatasan yang keras.

Negara tersebut melaporkan 802 kasus untuk hari Minggu, turun dari 824 pada Sabtu. Itu adalah pertama kalinya penghitungan di bawah 1.000 sejak 9 Maret, dan turun dari puncaknya hampir 30.000 pada 13 April.

Pada akhir pekan, pihak berwenang menegaskan kembali bahwa penduduk di lima wilayah, termasuk kawasan pusat bisnis Chaoyang dan pusat teknologi Haidian, harus bekerja dari rumah hingga 28 Mei.

Sementara itu, Shanghai melaporkan 558 kasus pada Minggu, turun dari 622 pada Sabtu. Tidak ada infeksi baru yang ditemukan di luar karantina pemerintah.

Jutaan penduduk Shanghai telah dikurung di rumah mereka selama berminggu-minggu dan meskipun penguncian berkurang, banyak pembatasan masih tetap berlaku.

Otoritas Shanghai pada Minggu menetapkan kriteria yang akan digunakan untuk mengkategorikan bagian-bagian kota sebagai berisiko rendah untuk covid-19 ketika mereka ingin mengakhiri penguncian selama dua bulan.

Mulai Juni, daerah yang belum melaporkan kasus positif atau infeksi masyarakat selama 14 hari akan ditetapkan sebagai daerah berisiko rendah.

Penduduk di daerah berisiko tinggi dan sedang akan dibatasi di rumah mereka dan diharuskan melakukan tes PCR setiap hari selama 14 hari. (Strait Times/OL-12)

BERITA TERKAIT